PURWOKERTO – Sebagai upaya meningkatkan kepedulian terhadap keluarga klien pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto melakukan aksi solidaritas dmmembagikan paket sembako. Program ini direncanakan berlangsung secara rutin setiap bulan, mencakup seluruh wilayah kerja Bapas Purwokerto: Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen.
Paket sembako yang dibagikan merupakan hasil donasi sukarela dari pegawai Bapas Purwokerto. Kepala Bapas Purwokerto, Saeful Buchori, menjelaskan bahwa bantuan ini tidak hanya sebagai wujud kepedulian, tetapi juga sebagai upaya menguatkan hubungan antara Bapas dan keluarga klien.
“Mohon jangan dinilai dari jumlah atau isi bantuan ini, tetapi lihatlah dari niat tulus kami untuk membantu. Semoga paket ini dapat diterima dengan hati yang lapang,” ujar Saeful Buchori saat menyerahkan paket sembako kepada keluarga klien di ruang Kamandaka, Jumat (22/11/2024).
Tidak hanya diserahkan di kantor, beberapa paket sembako juga diberikan langsung ke rumah klien. Hadi Prasetiyo, Pembimbing Kemasyarakatan Madya, turut serta dalam kunjungan rumah untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan melihat kondisi keluarga klien secara langsung.
“Bantuan ini merupakan amanah dari seluruh pegawai Bapas Purwokerto. Semoga membawa manfaat dan berkah bagi keluarga penerima,” ungkap Hadi saat menyerahkan sembako di salah satu rumah klien di wilayah Beji, Kedungbanteng.
Momen haru pun terjadi saat ibu dari salah satu klien menyampaikan rasa terima kasihnya dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca. “Terima kasih banyak, Pak. Semoga kebaikan bapak dan ibu di Bapas Purwokerto dibalas berlipat oleh Allah,” ucapnya sambil merangkul petugas.
Program ini menjadi langkah strategis Bapas Purwokerto dalam mendampingi klien dan keluarganya, terutama mereka yang menghadapi kesulitan ekonomi. Kepala Bapas Purwokerto menegaskan bahwa pemberian bantuan sembako adalah bentuk empati yang akan terus ditingkatkan di masa mendatang.
Bantuan seperti ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga klien yang mayoritas berasal dari golongan kurang mampu dan sering kali terjerumus dalam tindak pidana akibat tekanan ekonomi.
Dengan pendekatan seperti ini, Bapas Purwokerto tidak hanya menjalankan tugas pengawasan, tetapi juga hadir memberikan solusi nyata di tengah masyarakat.