PURWOKERTO-Sebanyak 1.151 penduduk Bayumas yang masuk kategori lansia dengan penyakit penyerta yang rentan penularan Covid-19 atau lansia komorbid, kini dalam pengawasan khusus oleh satuan tugas (Satgas) jaga komorbid tingkat kabupaten. Data tersebut yang sdah teridentifikasi hasil pelacakan yang dilakukan relawan posko jaga kormobid.
“Tugas satgas posko komorbid, selain memantau, melindungi juga mengedukasi para lansia komorbid ini supaya aman dari penyebaran virus korona,” kata Kepala Sub Bagian Pemerintahan Setda Banyumas, Sugeng Budi Wurianto, kemarin.
Menurutnya, pendataan yang baru masuk pengawasan khusus tersebut hasil indentifikasi dan pelacakan dari 50 desa. Jumlahnya diperkirakan masih banyak, karena total desa dan kelurahan di Banyumas sendiri ada 331.
“Mereka yang sudah terdata ini, kemudian diinput oleh tenaga komorbid ke aplikasi jaga kormobid. Tujuannya, supaya memudahkan dalam pemantauan dan perlindungan serta penanganan sewaktu-waktu jika kondisi kesehatannya terganggu,” katanya.
Soal data tersebut, katanya, kemungkinan masih bisa bertambah. Karena sampel ini baru diambil dari 50 desa sebagai pilot project program jaga kormobid.
“Ini belum terpotret semua karena di lapangan datanya masih bisa berubah, apalagi ini baru diambil dari 50 desa saja,” ujar Budi.
(Baca Juga : Bupati Banyumas Berpesan Kita Semua Jaga Lansia Komorbid )
Tenaga Komorbid
Dijelaskan, relawan yang menjadi tenaga komorbid sebelum diterjunkan ke lapangan, dibekali dulu dengan pelatihan. Mereka dilatih mengenai penggunaan aplikasi dan kerja-kerja teknis di lapangan.
“Hasil pendataannya, untuk penyakit penyerta bervariasi, namun paling banyak yang terindentifikasi adalah darah tinggi. Yang masuk aplikasi ada asma, kanker, gula, liver, darah tinggi, jantung, gagal ginjal, dan perokok aktif,” jelasnya.
Setelah berjalan sekian waktu, lanjut dia, pelaksanaan program jaga komorbid ini nanti akan dievaluasi. Di antaranya terkait penurunan jumlah kasus kematian akibat Covid-19. Jika dampaknya baik, maka lansia kormobid akan diperbanyak yang dimasukkan aplikasi jaga kormobid.
Bupati Banyumas, Achmad Husein tak bosan mengajak warganya untuk bersama menjaga lansia komorbid atau warga berumur di atas 60 tahun dengan penyakit penyerta. Pasalnya lansia komorbid ini terbilang paling banyak kasus meninggal dunia.(aw, san-3)