CILACAP – Baru sekitar 30,68 % penduduk Cilacap yang mengikuti sensus penduduk online (SP Online), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap terus upayakan proses sensus penduduk tahun 2020 tuntas.
Kepala BPS Cilacap Toto Desanto mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan pengalihan sejumlah anggaran, termasuk anggaran sensus penduduk. Dengan kondisi itu, proses yang telah direncanakan sebelumnya, harus disesuaikan.
“Setelah SP Online, ada Sensus Penduduk Wawancara yang melibatkan petugas secara door to door, namun dengan realokasi anggaran, tidak bisa kita lakukan,” ungkapnya, Rabu (17/6).
Menurutnya, kendati anggaran terbatas, ia mengatakan tetap akan menyelesaikan proses sensus penduduk sampai dengan menghasilkan data penduduk. Berkaitan dengan hal tersebut, sejauh ini BPS RI masih mematangkan langkah yang akan ditempuh selanjutnya.
Lebih lanjut Ketua Tim Publisitas SP Online BPS Kabupaten Cilacap A. Purnomo menambahkan, berkaitan dengan kelanjutan proses sensus, ada wacana untuk melakukan sensus melalui kuesioner dengan melibatkan Ketua RT.
“Teknisnya masih dalam proses, SOP-nya, tapi kita akan selesaikan di September, untuk selanjutnya masih menunggu keputusan lebih lanjut,” ucapnya.
Sementara itu, sebanyak 529.034 jiwa, warga Kabupaten Cilacap telah mengikuti sensus penduduk online. Jumlah itu setara 30,68 % dari seluruh warga Kabupaten Cilacap.
Toto Desanto mengatakan, dilihat dari prosentase, capaian sensus penduduk online (SP Online) di Kabupaten Cilacap mencapai 30,68 %. Ia mengatakan, di wilayah Provinsi Jawa Tengah, capaian sensus penduduk online Kabupaten Cilacap, ada di urutan ketiga setelah Kabupaten Karanganyar, dan Kota Semarang.
“Warga Cilacap sekitar 1,9 juta jiwa, 529.034 itu prosentasenya 30,68 %. Sementara target SP Online di Kabupaten Cilacap 19%, dan target nasional 30 %,” imbuhnya. (K17-20)