CILACAP- Pada masa pandemi Covid-19, persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di Cilacap terus dimatangkan. Rencananya, akan dilakukan simulasi pembelajaran secara tatap muka baik konsep penerapan jam dan waktu belajarnya.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Cilacap, Kastam, akan ada penyesuaian jumlah siswa hingga jam belajar. Konsep pembelajaran yang dipersiapkan, yakni menerapkan shift, sesuai kesepakatan dengan pihak pengawas dan sekolah, maupun terkait.
Penerapan shift di Cilacap, lanjut dia, yakni membagi satu rombongan belajar (rombel) tatap muka menjadi dua rombongan belajar (rombel). Kedatangan siswa ke sekolah langsung belajar, dan setelahnya langsung pulang.
Antara shift pertama dan kedua diberi jeda jam belajar, minimal satu jam. “Contoh, shift pagi nomor absen satu sampai dengan nomor 16. Kemudian setelah jeda minimal satu jam, baru dilanjutkan shift dua nomor 17 sampai 32. Itu berlaku untuk semua kelas atau rombel,” kata Kastam, dikonfirmasi Jumat (4/9).
Untuk batas waktu tertentu, lanjut dia kebijakan shift dirubah. “Minggu kedua gantian shift kedua yang masuk pagi. Pada minggu ketiga balik lagi. Begitu selanjutnya,” ujarnya.
(Baca Juga: Cilacap Belum Bisa Terapkan Pembelajar Tatap Muka )
Lama jam pelajaran juga nantinya disesuaikan. Kastam menyebutkan, satu jam pelajaran SMP menjadi 35 menit, dan SD 30 menit.
“Maksimal belajar siswa dalam satu shift empat jam pelajaran setiap harinya,” kata dia.
Lantas, kapan simulasi PTM di Cilacap akan dilaksanakan? Kastam mengaku masih berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19, yang diketuai oleh Bupati Tatto Suwarto Pamuji. “Kita sedang menunggu izin dari beliau Pak Bupati. Jadi kapan dilaksanakan, ya setelah izin itu turun,” kata dia.
Surat Izin Orang Tua
Menurut dia, izin dari gugus tugas Covid-19 yang dalam hal ini diketuai oleh bupati menjadi syarat. Syarat lainnya, yakni harus ada pernyataan siap dari kepala sekolah, diketahui ketua komite setempat. Kemudian, harus ada surat izin dari orang tua.
“Bagi anak yang tidak mendapatkan izin dari orang tua, tentunya tetap mengikuti belajar jarak jauh,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Cilacap melalui dinas terkait, akan menggelar simulasi pembelajaran secara tatap muka (PTM), usai memastikan status zona kuning.
“Kita sih masih di zona kuning. Untuk pembelajaran, mau ada simulasi,” kata Sekda Cilacap, Farid Ma’ruf saat dimintai konfirmasi mengenai perkembangan Covid-19 dan program pembelajaran di Cilacap, Kamis (27/8) petang.
Mengacu data Dinas P dan K terbaru, sesuai dengan usulan, uji pembelajaran tatap muka di Cilacap akan diterapkan di 28 SMP dan 109 SD. Sedangkan di jenjang pendidikan menengah atas, simulasi pembelajaran tatap muka rencananya di 2 SMA dan 11 SMK. (tg-5)