BANJARNEGARA – Tiga unit rumah warga dan sebuah mushala yang rusak akibat bencana tanah gerak di Desa Suwidak Kecamatan Wanayasa dirobohkan, Senin (7/12). Hal tersebut dilakukan agar tidak membahayakan serta mengurangi beban tanah yang mengalami retak sejak Kamis (3/12) lalu.
Data dari BPBD, dampak tanah gerak di Desa Bantar, antara lain 3 rumah rusak dan 3 rumah terancam. Selain itu, bencana juga menyebabkan ruas jalan kabupaten ruas Bantar-Suwidak di Dusun Sikenong rusak berat sekitar 400 meter. Jalan kabupaten ruas Bantar –Suwidak di Dusun Pramen ambles sekitar 1 meter sepanjang 50 meter sehingga kendaraan sulit melintas.
Sedangkan di Desa Suwidak, bencana tanah gerak menyebabkan 13 rumah rusak dan 40 rumah lainnya terancam. Fasilitas umum yang rusak antara lain Mushala Al Hidayah, sedangkan Kantor Desa, gedung Taman Pendidikan Quran dan SDN 1 Suwidak kondisinya terancam.
(Baca Juga: Bencana Longsor, 327 Warga Desa Kalitlaga Diungsikan)
Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono mengatakan, satu keluarga atau 4 jiwa di Desa Bantar diungsikan di Dusun Sikenong. Sedangkan 143 jiwa dari Desa Suwidak diungsikan ke rumah warga.
“Kebutuhan bantuan yang mendesak yakni bahan makanan, bahan bakar untuk dapur umum, perlengkapan mandi dan pemeriksaan kesehatan pengungsi,” jelasnya.
(Baca Juga: Tangani Longsor Sigaluh, Bupati Turun Langsung)
Dikatakan, pihaknya mengoptimalkan Pos Penanganan Bencana Tanah longsor dan pergerakan tanah serta memetakan lokasi bencana di dua desa tersebut. Saat ini, akses ke lokasi bencana masih sulit dicapai karena kondisi jalan rusak berat dan masih terus terjadi pergerakan tanah.
“Kami juga membutuhkan genset untuk penerangan Pos karena jaringan listrik sering putus,” paparnya.
Di tengah kondisi banyaknya lokasi bencana, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut membantu dalam penanganan bencana, antara lain TNI, Polri, PMI, RAPI, Tagana, Bagana, MDMC, Destana, Orari, Pemuda Pancasila, dan lainnya. (cs-2)
Diskusi tentang artikel