PURWOKERTO – Bagi pengendara yang melintas di jalan underpass di Dusun 1 Desa Karangsalam Kidul Kecamatan Kedungbanteng, nampaknya harus berhati-hati saat melewati ruas jalan ini.
Ya, di lokasi tersebut tidak ada lampu atau rambu pengatur lalu lintas. Kendati demikian, di tempat ini terdapat seorang wanita yang cukup berjasa dalam membantu mengatur atau mengarahkan pengendara yang melintas.
Dia adalah Badriyah (52), warga Pasir Wetan yang hampir setiap hari menjadi relawan penjaga di underpass tersebut. Berkat jasanya, pengendara bisa melintasi jalan itu dengan tenang tanpa harus khawatir bertabrakan dengan kendaraan dari arus yang berlawanan.
Badriyah mengaku hanyalah seorang tamatan SD yang berprofesi sebagai buruh harian lepas. Namun semenjak ditinggal suaminya (Hadi Susanto), wanita itu kini menjadi relawan di lokasi tersebut.
Pekerjaaan ini sudah ia geluti Sejak 3 Januari 2017 lalu dan berlangsung sampai sekarang. Jadi sudah sekitar 5 tahun lamanya ia menjalani pekerjaan itu.
Baca Juga : Taman Apung Mas Kemambang Dibuat Mirip Floating Mark Lembang
”Alhamdulillah sampai sekarang saya bisa makan sama tiga anak saya, walaupun ngga ada penghasilan tetap. Penghasilan saya ya dari pengendara yang lewat. Kadang dikasih Rp 500, kadang Rp 1.000, ngga tentu lah,” ungkap dia.
Sisi jalan yang sebagian sudah rusak, membuat pengendara memilih jalan yang bukan seharusnya dilewati.
Namun dari pinggir jalan, Badriyah pun berteriak untuk mengatur arus lalu lintas, mengatur kendaraan mana yang sebaiknya jalan dulu dan mana yang menunggu.
”Saya selalu teriak-teriak buat ngatur jalan yang sempit dan tidak muat buat dua pengendara yang berlawanan. Kalau sekarang, bahayanya ya jalan yang saluran airnya amblas itu. Biasanya pengendara milih jalan yang mulus yang bukan lintasanya,” ungkapnya.
Cuaca yang tak menentu, tetap ia jalani. Kalau panas mengenakan topi, hujan mengenakan jas plastiknya.
Bekal yang ia bawa hanya air putih dan sebungkus roti.
”Biasanya dikasih sama orang yang lewat atau pengendara yang lewat. Ya lumayan untuk ngisi perut kosong,” ujarnya.
”kadang dikasih sembako sama pihak desa,” ungkapnya.
Dengan kondisi yang sudah lanjut usia, kini Badriyah dibantu oleh dua anak laki-lakinya untuk bergantian mengatur lalu lintas.(mg05-7)