PURBALINGGA – Dua seniman Purbalingga terpilih Program “Pentas Di Rumah” Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Mereka bersaing dengan 1.652 peserta dari seluruh Indonesia.
Masing-masing Agustav Triono untuk kategori tunggal dan Umah Wayang Kemukusan Selakambang Kaligondang untuk kategori kelompok.
Umah Wayang Kemukusan masuk dalam 100 karya terpilih kategori pentas kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari dalang Ki Kusno dan dibantu pemusik Sulung Purnomo dan Lintang Rencono. Mereka menampilkan Wayang Jemblung berjudul “Melebur Pagebluk”.
Dalang Ki Kusno dalam Wayang Jemblungnya menyampaikan beberapa hal untuk meruwat keadaan, menghilangkan pagebluk dengan empon-empon dan daun-daun yang mengandung filosofi. Salah satu anggota Umah Wayang Kemukusan, Sulung Purnomo tidak menyangka bisa masuk terpilih.
“Menurut informasi di Instagram panitia, yang mengirim karya seluruhnya sebanyak 1.652 peserta. Kami senang bisa terpilih, semoga menjadi pemicu untuk terus berkarya,” ungkapnya, Kamis (11/6).
Seniman lain, Agustav Triono masuk dalam 100 peserta terpilih untuk kategori tunggal. Pegiat teater dari Komunitas Teater dan Sastra Perwira (Katasapa) Purbalingga ini mengirimkan karya berupa pentas teater monolog berjudul “Dalam Kesunyian Hari-hari”.
Monolog tersebut menceritakan seorang aktor yang rindu akan proses latihan teater, karena ada wabah pementasan dibatalkan.
“Di akhir cerita sang aktor tetap semangat berkarya meski di rumah saja dengan menulis puisi,” katanya.
Gustav mengatakan, “Pentas di Rumah” adalah salah satu program dari Kemenparekraf RI. Program tersebut bertujuan untuk menstimulus para seniman pertunjukan agar tetap berkarya di masa pandemi ini.
Karya dari seniman Indonesia berbagai daerah tersebut dikirim melalui Instagram, berdurasi 3-5 menit, dan terakhir dikirim pertengahan Mei lalu. (H82)