Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda Banyumasiana Purwokerto

BI Prioritaskan Program Ketahanan Pangan

Jumat, 7 Februari 2020
Topik Purwokerto
A A
PRODUK UMKM : Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto
(kedua dari kanan), mengamati kain batik pewarna alam produk dari
UMKM Batik Pringmas, usai acara penyerahan Program Sosial Bank
Indonesia di Desa Papringan, Banyumas, Kamis (6/2).(60) (SM/Dian Aprilianingrum)

PRODUK UMKM : Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto (kedua dari kanan), mengamati kain batik pewarna alam produk dari UMKM Batik Pringmas, usai acara penyerahan Program Sosial Bank Indonesia di Desa Papringan, Banyumas, Kamis (6/2).(60) (SM/Dian Aprilianingrum)

PURWOKERTO – Bank Indonesia memprioritaskan program ketahanan pangan untuk menjaga stabilitas harga.

“Kami prioritaskan kaitannya dengan tugas pokok BI, yaitu penyediaan bahan pangan. Supaya volatile food bisa bertahan. Sehingga harga tidak gelonjak,” kata Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto disela-sela acara seremoni penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PBSI) di Showroom Batik Papringan, Banyumas, Kamis (6/2).

Dia mencontohkan, program di Brebes untuk membantu para petani bawang merah. Sebab, bawang merah pada saat memasuki musim panen harganya turun. Saat ini, harganya naik. “Ini kami coba membantu UMKM-nya dari hulu sampai hilir,” katanya.

BacaJuga

Empat Tokoh Terima Penghargaan Filosofi Tridaya Upaya Karsa ke-4: Membendung Demagogi dengan Intelektual Organik

Penyelenggaraan Pemerintah Pusat dan Daerah Harus Mendasari pada AUPB

Selain bawang merah, program lainnya yaitu pengembangan klaster di beberapa daerah seperti di Kabupaten Banjarnegara.

BI juga melibatkan ahli dari kalangan akademisi, seperti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang penerapan teknologi pertanian budidaya tanaman bawang putih agar dapat menghasilkan bawang putih yang besar.

“Tujuannya, kalau berhasil bisa direplikasi di tempat lain. Tentu saja kita kerja sama dengan dinas, lembaga kementerian pertanian, dan UMKM,” ujarnya.

Dikatakannya, bawang putih lokal kalah bersaing karena barang putih dari Tiongkok lebih besar, meskipun soal rasa bawang putih lokal lebih enak.

“Kita kalah dengan Tiongkok karena bawang putihnya besar-besar. Tapi kalau dari rasa kata orang, bawang putih kita lebih enak. Sedikit saja sudah terasa. Nah ini bagaimana caranya bawang putih ini bisa besarnya seperti di Tiongkok dengan rasanya khas Indonesia,” tuturnya. (H60-60)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Pemohon Rekomendasi KIP Kuliah Gratis Meningkat

Selanjutnya

Perguruan Tinggi Terakreditasi A dan B Diberi Otonomi Buka Prodi Baru

Artikel Lainnya

Pemda Banyumas Targetkan PAD Parkir Rp 2 Milyar

Saiful Buchori Tinggalkan Bapas Purwokerto Menuju Rutan Ruteng

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In