BANJARNEGARA – Bank Indonesia terus mendukung pengembangan potensi komoditas kopi di Kabupaten Banjarnegara. Melalui program Local Economics Development (LED), BI membimbing petani dari sisi produksi hingga pascapanen dan pemasarannya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Samsun Hadi menyatakan,program LED dengan komoditas kopi di Banjarnegara dilakukan dengan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir, dari budidaya hingga pemasaran.
“Program LED kopi di Banjarnegara dimulai tahun 2018 melalui focus group discussion dengan berbagai pemangku kepentingan di Banjarnegara,” katanya, saat penyerahan bibit kopi serta sarana budidaya dan pascapanen kopi kepada kelompok tani di Desa Kasmaran, Kecamatan Pagentan, Selasa (8/9).
BI Perwakilan Purwokerto melakukan pendampingan menyeluruh, dari hulu hingga hilir. Pihaknya juga turut membantu promosi pemasaran kopi Banjarnegara di dalam dan luar negeri. Yang terbaru, BI memfasilitasi pada kegiatan Coffee Auction SCA 2020 di Singapura bulan Oktober 2020. Kopi Banjarnegara terpilih menjadi salah satu dari 14 kopi yang mewakili Indonesia di ajang tersebut.
(Baca juga : Ternyata Teratur Minum Kopi Baik untuk Kesehatan Lansia)
“Apalagi, pengembangan ini berkaitan dengan program konservasi. Isu penyelamatan lingkungan ini menjadi perhatian dunia dan ini jadi modal kita untuk promosi ke luar negeri,” ujarnya.
Pasar Ekspor
Dia menambahkan, untuk pasar ekspor dinilai sangat menjanjikan. Singapure Coffee Association (SCA) rencananya akan datang ke Banjarnegara untuk meninjau langsung proses produksi dan pascapanen kopi. Karena itu, pihaknya berpesan agar petani bisa menjaga kualitas kopi sehingga kerja sama yang terjalin bisa berjalan dengan baik.
“Yang terpenting, jaga kualitas. Jangan hanya awalnya saja yang bagus, tapi pengiriman selanjutnya tidak memperhatikan kualitas. Nanti produk kita di-black list,” tandasnya.
Terkait kelanjutan program LED kopi di Banjarnegara, pihaknya menargetkan untuk membantu petani dengan 1 juta bibit kopi. Tahun 2018, diberikan bantuan sebanyak 39.600 bibit kopi untuk 4 kelompok. Kali ini diserahkan bantuan sebanyak 110.000 bibit kopi kepada 42 kelompok tani. Bibit yang diberikan yakni jenis arabika dan robusta.
“Kami juga akan lanjutkan untuk pembibitan kopi ini untuk mensuplai kebutuhan bibit petani berkualitas,” terangnya.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Ketahanan Pangan, Totok Setya Winarna menyatakan, pihaknya sangat mengapresiasi peran BI Purwokerto dalam pengembangan kopi di Banjarnegara. Komoditas ini memiliki nilai jual ekonomis dan masa simpan yang lama, dibandingkan sayuran.
“Komoditas kopi ini selain menghasilkan nilai ekonomi, juga untuk perbaikan lahan,” ujarnya. (K36-1)