Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
SUARA BANYUMAS
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas - Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda

Biaya Operasional Siswa SMK Rp 4,5 Juta/Tahun

Selasa, 11 Februari 2020
Topik Nasional
A A
siswa

LIHAT PAMERAN: Sejumlah siswi SMK di Kabupaten Banyumas membaca sejarah berdirinya Boedi Oetomo saat melihat pameran keliling yang digelar Museum Kebangkitan Nasional di rumah dinas eks-Bakorwil III Banyumas di Purwokerto.(SM/Budi Setyawan-37)

PURWOKERTO – Indeks biaya operasional siswa SMK di Kabupaten Banyumas ternyata cukup besar, yakni mencapai sekitar Rp 4,5 juta/tahun.

Selain untuk mendukung kegiatan pembelajaran, biaya operasional tersebut juga banyak tersedot untuk kegiatan praktik.

Kepala SMK 1 Purwokerto, Dani Priya Widada mengatakan, selama ini kebutuhan operasional siswa tersebut ditopang dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan BOP (Bantuan Operasional Pendidikan).

BacaJuga

Pelatihan Kreatif Konten Kemenag Banyumas: Bekali Penyuluh dengan Keterampilan Digital

Suara.com Rayakan HUT ke-11 dengan Semangat Kolaborasi dan Kepedulian Lingkungan

Adapun besaran BOS untuk jenjang SMK mencapai Rp 1,6 juta per tahun dan BOPRp 1,5 juta per tahun. Kendati disokong dari dana BOS dan BOP, namun hal itu belum mampu mencukupi seluruh biaya operasional tersebut.

”Kalau dana BOS dan BOPdigabung, ketemunya baru sekitar Rp 3,1 juta. Padahal kebutuhan biaya untuk operasional siswa per tahun mencapai Rp 4,5 juta, sehingga sekolah masih kekurangan dana operasional sekitar Rp 900 ribu,” ujar dia.

Kondisi ini juga ditambah dengan sudah tidak dibolehkannya lagi sekolah, khususnya jenjang SMA/SMK dan SLB untuk menarik iuran SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) dari peserta didik.

Untuk menyiasati, lanjut dia, akhirnya pihak sekolah mengurangi kegiatan-kegiatan yang menyedot anggaran besar. ”Kami terpaksa membuat skala prioritas, mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda. Kalau ada kegiatan yang penting, ya terpaksa tidak tidak kami laksanakan,” terang
dia.

Sementara itu, indeks biaya operasional siswa jenjang SMA lebih rendah bila dibandingkan siswa jenjang SMK. ”Indeks biaya operasional siswa SMA sekarang mencapai sekitar Rp 3,3 juta per tahun,” kata Kepala SMA 4 Purwokerto, Tugiyono.

Demikian pula besaran dana BOS dan BOP yang diterima jenjang SMA juga lebih sedikit bila dibandingkan SMK. ”Besaran dana BOS untuk jenjang SMA mencapai Rp 1,4 juta/siswa/tahun. Sedangkan dana BOP yang diterima sebesar Rp 1.258.000/siswa/tahun,” katanya.

Dia menambahkan, kebijakan Pemprov Jateng yang menanggung honor guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) yang bertugas di SMAnegeri, membuat pihak sekolah terbantu. Sekolah tidak lagi menanggung honor mereka.

”Sepanjang memenuhi persyaratan, GTT maupun PTT di SMA negeri honornya sudah ditanggung Pemprov Jateng,” katanya.(H48-20)

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Kualitas Standarisasi Keamanan Pangan Ditingkatkan

Selanjutnya

Pradipta Rebut Emas Tenis Meja

Artikel Lainnya

Willem Tutuarima: Kader PDI Harus Satu Komando, Satu Barisan

Willem Tutuarima: Pendiri PDI di Jawa Tengah dan Tokoh Perjuangan Berbagi kisah dan Refleksi Dinamika Partai

Sorotan

Pilihan

Banyumasiana

Cerita & Jelajah

Topik

Serba - Serbi

Tren Digital

Inovasi & Teknologi
  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
DMCA.com Protection Status
©2025 Suara Banyumas

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Topik
  • Banyumasiana
  • Tren Digital
  • Pilihan

© 2025 Suara Banyumas

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In