PURWOKERTO – Pelaku biro perjalanan wisata berharap tiket objek wisata di wilayah Banyumas tidak mengalami kenaikan signifikan. Sebab, harga tiket yang relatif lebih murah menjadi daya tarik rombongan wisatawan nusantara.
Ketua Perhimpunan Biro Perjalanan Wisata se Eks Karesidenan Banyumas (Pebemas), M Kardiyo mengatakan, sepanjang tahun 2019, permintaan paket wisata inbond atau masuk ke Banyumas mengalami peningkatan signifikan. Dia bahkan menyebut, setiap bulan sedikitnya 100 bus membawa wisatawan domestik berkunjung ke sejumlah destinasi wisata.
“Kalikan saja dengan 50 orang. Setidaknya (satu biro) bisa membawa 5.000 pengunjung per bulan,” katanya, Kamis (2/1).
Kardiyo mengatakan, peningkatan kunjungan tersebut disebabkan harga tiket masuk objek wisata di wilayah Banyumas yang masih lebih murah dibanding dengan daerah lain di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Saat ini, sejumlah pengelola objek wisata mulai menaikkan tarif masuk objek di daerah tersebut.
Di sisi lain, pertumbuhan destinasi dan aktivitas wisata yang cukup pesat menambah pilihan bagi wisatawan. Mereka dapat memilih beragam paket yang ditawarkan.
Kardiyo menyebut, wisatawan yang berminat datang ke Banyumas sebagian besar berasal dari Pantura dan Yogyakarta. Sebagian kecil lainnya berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur.
“Ada beberapa biro wisata yang sudah berkomunikasi dan akan menjual paket wisata ke Banyumas tahun 2020. Ini akan menjadi peluang yang menjanjikan. Prediksi saya, tahun 2020 ada kenaikan 40 persen,” ujarnya.
Melihat peluang ini, Kardiyo dan kalangan biro perjalanan wisata berharap pengelola objek wisata baik swasta maupun pemerintah tidak buru-buru menaikkan harga tiket. Sebab, hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kunjungan terutama dari kalangan wisatawan nusantara. (K35-52)