CILACAP – Gangguan tani padi mulai dirasakan oleh petani di Kecamatan Karangpucung dan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Sebagian tanaman padi umur 20-40 hari milik mereka, kini mulai muncul gejala penyakit blas.
Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) wilayah Kecamatan Karangpucung-Cimanggu, Nur Hadiyanto mendata, tani padi yang mulai muncul gejala serangan blas di wilayah itu mencapai 51 hektare. Jejak serangannya terpantau di sejumlah wilayah.
“Serangan OPT (organisme pengganggu tumbuhan) berupa blas pada tanaman padi, di Kecamatan Karangpucung terdata seluas 23 hektare. Kemudian di Kecamatan Cimanggu terdata seluas 28 hektare,” kata Nur Hadiyanto, saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Rabu (19/2).
Penyakit blas, lanjut dia disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea yang menginfeksi bagian daun dan menimbulkan adanya bercak-bercak warna cokelat. “Serangan penyakit blas tersebut bersifat awal. Secara umum jenis dampak yang ditimbulkan masih relatif ringan,” kata dia.
Namun demikian, serangan tersebut tidak boleh dibiarkan. Dampaknya bisa merusak tanaman, hingga berpengaruh terhadap produktivitas padi.
Pengendalian
“Karena itu, kemudian dilakukan gerakan pengendalian dengan cara penyemprotan menggunakan pestisida bantuan dari Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Tanaman di Jatilawang, Banyumas,” kata dia.
Kemarin, gerakan pengendalian digelar di dua tempat. Pertama, pengendalian menyasar tanaman padi di Desa Ciporos, Kecamatan Karangpucung. Pengendalian melibatkan penyuluh pertanian, POPT, kelompok tani Mugi Rahayu I dan pihak terkait.
Kemudian, pengendalian juga dilakukan di sawah Desa Bantarpanjang, Kecamatan Cimanggu. Di sana, pengendalian melibatkan POPT, penyuluh pertanian, kelompok tani Suka Maju dan pihak terkait.
“Di Ciporos pengendalian menyasar tanaman padi seluas 15 hektare, sesuai luasan tanaman yang terdampak serangan blas. Di Bantarpanjang luasannya juga sama,” kata dia.
Selain pengendalian terpadu, lanjut dia upaya pengendalian juga sudah dilakukan oleh para petani di tiap wilayah terdampak serangan blas.
Merujuk data Balai Penyuluh Pertanian (BPP), sawah di Kecamatan Karangpucung seluas 1.728 hektare. Usia tanaman padi musim ini, umumnya berkisar antara 20-40 hari setelah tanam.
Adapun total luas sawah di Kecamatan Cimanggu, merujuk data BPP setempat mencapai 3.288 hektare. (tg-52)