CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan akan potensi hujan lebat hingga cuaca ekstrem pada beberapa wilayah di Indonesia dalam satu pekan ke depan.
Badan itu mengamati adanya potensi peningkatan curah hujan pada beberapa wilayah Indonesia selama satu pekan ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa potensi meningkatnya potensi curah hujan itu diindikasikan karena ada signifikansi dinamika atmosfer.
(Baca Juga: Sekolah Lapang Gempa Bumi, BMKG Edukasi Masyarakat Terkait Mitigasi Bencana)
Potensi cuaca ekstrem tersebut, lanjut dia diidentifikasi dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer.
Kondisi dinamika atmosfer yang dimaksud itu, yakni adanya potensi belokan dan perlambatan kecepatan angin di sekitar wilayah Sumatera dan Kalimantan. Belokan dan perlambatan kecepatan angin itu dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
“Selain itu, aktifnya fenomena atmosfer Madden Jullian Oscillation (MJO), Gelombang Rossby Ekuatorial, dan Gelombang Kelvin dalam sepekan kedepan, dapat turut meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan,” katanya.
Berdasarkan kondisi itu, BMKG mengeluarkan informasi prakiraan berbasis dampak hujan lebat dengan Kategori siaga untuk periode tiga hari ke depan.
Menurut dia, hujan lebat itu memiliki potensi terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Sulawesi Tengah. “Informasi lebih rinci hingga level kecamatan untuk potensi dampak itu tersedia di laman web signature.bmkg.go.id,” katanya.
Sementara itu, untuk potensi curah hujan dengan intensitas lebat dan dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, dalam satu pekan ke depan, dapat terjadi juga di wilayah sebagai berikut:
1. Kep. Riau
2. Jambi
3. Bengkulu
4. Sumatera Selatan
5. Kep. Bangka Belitung
6. Lampung
7. Banten
8. DKI Jakarta
9. Jawa Barat
10.Jawa Tengah
11.DI Yogyakarta
12.Jawa Timur
13.Kalimantan Barat
14.Kalimantan Timur
15.Kalimantan Utara
16.Sulawesi Utara
17.Gorontalo
18.Sulawesi Tengah
19.Sulawesi Barat
20.Sulawesi Tenggara
21.Maluku Utara
22.Maluku
23.Papua Barat
24.Papua
Kurangi Risiko Bencana
Pihaknya mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan persiapan, antara lain:
1. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2. Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3. Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh, dan menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
4. Menggencarkan secara lebih masif melalui sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
5. Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
6. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui :
(Baca Juga: Direktur GTK Bagikan Tips jadi Guru Madrasah Profesional)
a).Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level Kecamatan;
b).Akun media sosial @infobmkg;
c).Aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
d).Call center 196 BMKG;
e).atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (*-6)