PURWOKERTO – Warga di sejumlah wilayah yang mengalami kekurangan air bersih, diminta untuk menyiapkan tempat penampungan sementara yang cukup. Hal ini untuk persiapan jika sewaktu-waktu dilakukan droping dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), prosesnya bisa berjalan cepat. Mengingat jumlah permintaan terus bertambah, sementara petugas terbatas.
“Disiapkan tempat penampungan sementara ini, bertujuan untuk mempersingkat waktu droping air. Kalau tidak ada penampungan yang cukup, saat droping, pembagiannya kadang lama karena alat yang dibawa warga terbatas,” kata Kepala Harian BPBD Banyumas, Ariono Poerwanto, Rabu (4/9).
Menurutnya, jika warga masih menggunakan ember untuk mengambil air, maka penyaluran air akan memakan waktu cukup lama. Namun, jika ada tempat penampungan air, maka proses distribusi air bersih bisa lebih cepat hingga 2 jam pada setiap lokasi.
“Kalau menggunakan ember, petugas harus mengisi satu per satu dan ini cukup memakan waktu. Karena itu kita berharap disediakan tempat penampungan air, ini akan bisa mempersingkat waktu hingga 2 jam. Sehingga petugas bisa cepat melakukan droping air ke lokasi lain,” terangnya.
Karena permintaan terus bertambah, lanjut dia, sekarang petugas BPBD harus menyelesaikan tugas hingga dini hari.
Ariono mencontohkan, untuk hari ini, dua armada tangki air bersih baru pulang ke kantor BPBD pada pukul 03.00 dini hari. Dan jam 08.00 pagi, sudah mulai dilakukan droping air lagi.
Dia mengungkapkan, dari data yang masuk, sampai saat ini sudah ada 48 desa yang tersebar pada 17 kecamatan di Banyumas yang membutuhkan suplai air bersih. (baca juga:48 Desa Masih Butuh Bantuan Air Bersih )
“Total ada 12.117 kepala keluarga (KK) atau 42.364 jiwa yang mengalami kesulitan air bersih di Banyumas,” katanya. (G22-20)