BANJARNEGARA -Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah memastikan struktur
batu yang ditemukan warga di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur merupakan bangunan candi. Usia candi diperkirakan semasa dengan beberapa candi yang ada di Dieng sekitar abad ke-7.
Ketua Unit Candi Dieng pada BPCB Jawa Tengah, Eri Budianto mengatakan, pihaknya sudah meninjau struktur batu yang ditemukan warga Desa Dieng Kulon. Dari pengamatan yang
dilakukan dilokasi, pihaknya menyimpulkan struktur batuan tersebut merupakan bangunan candi.
”Struktur tersebut bagian kaki candi, indikasinya berupa bagian selasar ada batu berbentuk padma,” katanya, Selasa (21/1).
Dikatakan, di lokasi yang sama juga ditemukan beberapa batu bagian dari tubuh dan atap candi. Bisa jadi, jika dilakukan ekskavasi juga akan ditemukan arca. Dari struktur kaki candi tersebut, candi menghadap ke arah barat.
”Ukurannya tidak terlalu besar, bagian bawah yang sudah nampak berukuran 3,5 x 3,5 meter persegi,” paparnya.
Menurutnya, temuan tersebut dinilai lebih penting untuk segera dilakukan ekskavasi daripada temuan arca ganesha beberapa waktu lalu. Karena itu, pihaknya akan segera berkoordinasi untuk dilakukan ekskavasi lanjutan.
”Ini temuan lebih penting, sehingga akan segera dilakukan kajian lebih lanjut. Semoga bulan Maret bisa dilakukan ekskavasi,” tuturnya.
Eskavasi Lanjutan
Sejarah (AGSI) Heni Purwono menilai, BPCB Jateng dan Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta perlu segera melakukan ekskavasi lanjutan di lokasi tersebut. Temuan tersebut semakin meyakinkan di dalam tanah Dieng masih memiliki puluhan, bahkan ratusan candi sebagaimana ditulis Sir Thomas Raffles di buku The History of Java.
”BPCB dan Balar Yogyakarta perlu melakukan rescue archeology,” terangnya.
Sebagai informasi, struktur batuan candi tersebut ditemukan warga Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur menggali tanah untuk membuat septic tank di kompleks Rumah Budaya Dieng. Pemilik lahan yang juga Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Alif Faozi kemudian melaporkan temuan tersebut kepada BPCB Jawa Tengah.(K36-60)