PURWOKERTO – Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan (BRSKP) Napza Satria di Baturraden, siap untuk kembali memberikan pelayanan kepada korban penyalahgunaan Napza di era new normal.
”Berdasarkan hasil pertemuan internal, BRSKP Napza Satria di Baturraden akan kembali memberikan pelayanan kepada korban penyalahgunaan Napza pada bulan Juli 2020,” terang Kepala BRSKP Napza Satria, Restyaningsih, saat melaksanakan rapid test bagi pegawai BRSKP Napza Satria, Jumat (26/6) di Baturraden.
BRSKP Napza Satria di Baturraden memiliki kemampuan melakukan rehabilitasi untuk rawat inap di balai 100 orang dan untuk rawat jalan di luar balai 200 orang.
Menurut Restyaningsing BRSKP Napza Satria di Baturraden merehabilitasi penyalahguna yang berasal dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, , NTB, NTT, Sulut, Gorontalo, Sulteng, Sulbar, Sultra, Sulsel, Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Provinsi Bali.
”BRSKP Napza mempunyai dua layanan. Kalau kasusnya sudah berat direhab inap atau di dalam balai. Kalau biasa-biasa saja rawat jalan atau luar balai,” terangnya.
Rapid Test
Ia mengatakan dalam rangka mempersiapkan layanan rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza di masa kenormalan baru, BRSKP) Napza Satria di Baturraden melaksanakan rapid test bagi seluruh pegawai.
Menurut Restyaningsih, kegiatan rapid test menjadi bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Kegiatan dilaksanakan di aula BRSKP Napza Satria Baturraden oleh dokter dan petugas kesehatan dari Puskesmas I Baturraden.
”Sebanyak 69 pegawai yang terdiri atas ASN dan honorer menjalani rapid test yang pelakanaannya tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19 tentang physical distancing,” kata dia.
Kepala BRSKP Napza Satria Di Baturraden, menyampaikan bahwa pemeriksaan bagi pegawai dilakukan untuk mempersiapkan diri sebelum melaksanakan kembali layanan rehabilitasi sosial dengan prosedur kenormalan baru.
”Semua pedawai mengikuti rapid test dan diminta untuk tidak perlu takut akan hasil dari rapid rest ini. Rapid test dilakukan dalam rangka bersiap untuk memberikan pelayanan kembali dan tetap mawas diri,” katanya.
Hasil pemeriksaan rapid test, terang Restyaningsing, menunjukkan hasil non reaktif untuk semua pegawai. (G23-1)