PURWOKERTO-Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ikut menyumbang bertambahnya jumlah pengangguran di Kabupaten Banyumas. Kondisi ini karena peluang untuk mencari kerja makin sulit di tengah situasi perekonomian yang masih lesu (masuk resesi-red).
Dalam keadaan seperti ini, peran aktif pemerintah daerah untuk menciptakan dan menfasilitasi adanya peluang sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya angkatan kerja yang baru lulus sekolah.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, untuk menyikapi kondisi tersebut, upaya jangka pendek yang harus dilakukan, yakni berusaha menraik investor padat karya semaksimal mungkin masuk ke Banyumas.
“Penduduk Banyumas itu, lulusan terbanyak adalah SLTA ke bawah. Karena itu investasi padat karya harus kita tarik sebanyak-banyaknya ke sini (Banyumas), supaya bisa menyeap lapangan kerja dalam jumlah besar,” katanya, Sabtu (21/11), saat membuka kegiatan orientasi wartawan PWI Banyumas dan PWI Jateng, di Pendapa Si Panji Purwokerto.
Selama menjadi bupati, dia mengaku tidak akan pernah berhenti mencari dan hanya pasarah saja. Dia mencontohkan, saat bertemu Bupati Boyolali, menginformasikan ada investor untuk pabrik garmen dan sepadu, langsung ditindaklanjuti bertemu dengan calon investor tersebut.
Termasuk saat bertemu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (adik alumni di ITB), juga menanyakan peluang investor padat karya yang mau berinvestasi di Banyumas.
(Baca Juga : Sanksi Menanti Bagi Penghambat Investasi di Banyumas )
“Yang penting bagi saya usaha dulu, bagaimana hasilnya dipikir nanti. Prinsip saya, kalau ada seratus investor yang mau berinvestasi ke Banyumas, saya akan gedok pintu (datangani) semua. Yang penting cari terus,” ujarnya.
Kawasan Industri
Untuk menfasilitasi kebutuhan investasi itu, kata Husein, pemkab juga sedang menyiapkan kawasan industri khusus beserta peangkat pendukungnya. Kawasan ini berada di wilayah Wangon-Ajibarang. Terkait hal itu, Bupati juga minta agar masyarakat pun ikut mendukung. Misalnya bagi yang memiliki lahan atau tanah di kawasan khusus industri, jangan menetapkan harga jual tanah yang tidak wajar.
“Tantangan lain yang harus bisa kita atasi, adalah membentuk karakter masyarakat yang pro investasi padat karya dan produktif yang tinggi. Jangan sebaliknya, tuntutannya banyak, tapi produktivitasnya rendah,” katanya.
Cara lain untuk bisa mengurangi pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, lanjut Husein, adalah menggeliatnya sektor pariwisata kembali.
“Pariwisata adalah informasi, gambar dan vidio yang diinformasukan ke orang lain, sehingga orang luar tertarik untuk datang ke Banyumas. Sehingga media sangat membantu untuk mempromosikan, tapi informasinya yang riil, supaya tidak membuat kecewa pengunjung yang datang ke sini,” katanya.
Untuk itu, Bupati minta dukungan kalangan media supaya upaya pemkab dalam rangka mengurangi angka pengangguran dan memberikan akses kemudahan bagi kalangan investor ke Banyumas, bisa berjalan dengan baik. Karena tujuan utamanya, adalah untuk memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat termasuk insan pers. (aw-3)