PURWOKERTO – Bupati Banyumas Ir Achmad Husein, Selasa (4/4/2023), melakukan audiensi dengan para Ketua KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) pengelola sampah di Kabupaten Banyumas di Sasana Joko Kaiman.
Seperti diketahui, keberadaan KSM sangat berperan dalam pengelolaan sampah di Banyumas. Sehingga kabupaten ini dinilai berhasil dalam pengelolaan sampah.
Baca Juga : Karanggedang Gelar Posyandu Lansia secara Rutin Ini Manfaatnya
Bahkan Kabupaten Banyumas dinilai menjadi salah satu kabupaten yang terbaik dalam pengelolaan sampah.
Dirjen Pengelolaan Limbah, Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, Banyumas memang salah satu kabupaten terbaik dalam pengelolaan sampah dengan prosentase sampah yang dibuang ke TPA hanya 9%.
“Hal ini kami jadikan percontohan untuk daerah-daerah lain hingga ke luar negeri. Bahkan inovasi sampah Banyumas juga dibawa ke Bangkok, Thailand untuk pembelajaran PBB dalam pengelolaan sampah,” ujarnya ditemui usai acara Talkshow Kementerian LHK, Rabu (15/2/2023) di Auditorium Unsoed.
Dia mengaku bangga dengan pengelolaan sampah yang dilakukan di Banyumas dengan caranya sendiri dengan basis Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).
Sementara itu Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengaku awal mula adanya inovasi pengelolaan sampah menjadi nilai ekonomis diawali dari keterpaksaan yang lahir karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dikelola Pemda ditutup oleh warga.
“Awal mula Banyumas membangun pusat daur ulang sampah, namun kurang maksimal. Kemudian dibangunlah Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) yang dilengkapi mesin pemilah sampah antara sampah organik dan anorganik” jelasnya.
Baca Juga : Pastikan Kesiapan Personil dan Armada Damkar Dicek
Dia menambahkan, pengelolaan sampah ini juga dilakukan dari hulu ke hilir, dengan mengajak masyarakat untuk ikut serta memilih sampah dan menjualnya kepada Pemkab Banyumas dengan menggunakan aplikasi Sampah Online Banyumas (Salinmas) dan Ojeke Inyong (Jeknyong).
“Dari sampah yang dipilah, diolah dan menghasilkan paving, atap, bata, pupuk kompos serta biji plastik yang memiliki nilai ekonomi,” tuturnya.(*-7)