PURWOKERTO – Menyusul ditemukan dua pasien suspect korona warga Jakarta, Pemkab Banyumas bergerak cepat untuk antisipasi dan kewaspadaan dini dalam rangka pencegahan. Bupati Banyumas, Selasa (3/3) langsung mengeluarkan surat edaran (SE) ke semua instansi di lingkungan pemerintah daerah dan pusat-pusat pelayanan kesehatan, dan masyarakat luas.
“Hasil rapat tadi (kemarin-red), diputuskan Pak Bupati mengeluarkan SE kembali, menginstruksikan kepada semua jajaran untuk waspada dan pencegahan serta sosialisasi ke masyarakat, supaya jangan panik menhadapai ancaman virus corona ini,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banyumas, Didi Rudwianto, usai rapat.
Menurutnya, dalam SE itu, khusus untuk pusat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit daerah dan Puskesmas diminta untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat, terutama jika ada warga atau pasien yang dicurgai terkena virus corona.
“Untuk Rumah Sakit Margono dan RSUD banyumas, ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan karantina penanganan corona. Margono ada empat ruangan dan RSUD Banyumas ada dua ruangan,” katanya.
Selain mengeluarkan sitruksi melalui SE lagi, lanjut Didi, jajaran Pemkab juga akan memperbanyak promo kesehatan melalui media luar ruang, media sosial dan media massa. Pemasangan spanduk-spanduk akan diperbanyak untuk dipasang di semua instansi hingga kecamatan, desa dan kelurahan, termasuk di tempat-tempat keramaian.
“Sosialisasi ini untuk memberikan informasi bagaimana cara pencegahan, supaya masyarakat tidak panik, tapi siap untuk melakukan pencegahan atau antisipasi. Kepanikan ini, di antaranya karena adanya stok masker yang menghilang. Padahal tidak harus pakai itu (masker). Sabun dan air saja cukup untuk sering cuci tangan dan memperbanyak minum air mineral,” kata Didi.
Pencegahan Efektif
Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Banyumas, Sadiyanto mengatakan, SE ini dibuat kembali untuk mengingatkan lagi kepada semua OPD, khususnya yang terkait pelayanan kesehatan dan pelayanan masyarakat secara langsung seperti dindukcapil dan Mal Pelayanan Publik (MPP). sebelumnya, pihaknya sudah mengeluarkan SE tanggal 27 januari lalu.
“Poin intinya sekarang, kita mengingatkan kembali untuk pencegahan. Yang paling efektif pencegahan corona ya cuci tangan. Konsumsi daging yang sudah matang, makan yang bergizi, kurangi memegang hewan unggas,” katanya.
Dia menyampaikan, jika ada masyarakat yang baru pulang dari negara outbreak virus korona seperti Cina, Hongkong dan Taiwan, dan mengalami gejala panas dan batuk, maka harus dibawa ke Puskesmas untuk dirujuk ke RS Margono atau RSUD Banyumas.
“Mereka akan dikarantina diawasi selama 14 hari. Tapi kalau mereka yang pulang dari negara outbreak itu tidak ada gejala panas dan batuk peerlu dibawa. Puskesmas cukup memantau dan diketahui. Caranya mungkin mayarakat lapor,” terangnya.
Dia minta, masyarakat dalam menyikapi atau menghadapi juga tidak perlu berlebihan. Namun harus selektif. Misalnya memperlakukan kecurigaan berlebihan kepada warga negara asing, khususnya yang menjadi pekerja atau wisatawan yang datang ke Banyumas dan Purwokerto.
“Yang penting kalau tidak ada gejala seperti panas dan batuk tidak perlu dicurigai berlebihan. Tetapi kalau ada gejala itu dan baru perjalanan, mungkin pulang ke Cina, Hongkong 14 hari yang lalu, itu yang kita curigai sebagai suspect,” tandasnya. (G22-20)