PURBALINGGA – Syariat Allah menakdirkan kita lahir di Indonesia. Karena itu, sebagai umat Islam, membela NKRI menjadi bagian dari membela Islam.
Hal itu disampaikan budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun saat Sinau Bareng Cak Nun di Lapangan Desa Limbangan, Kecamatan Kutasari, Senin (27/1) malam dengan tema “Limbangan Manunggal Nandur Kebecikan”.
“Membela kedaulatan NKRI adalah perwujudan dari bela Islam pada ruang dan waktu yang terukur,” katanya dalam acara yang dilaksanakan oleh Karang Taruna Linmas Putra Desa Limbangan itu.
Cak Nun juga mengatakan, saat ini kita harus benar-benar belajar melihat segala sesuatu dari kaca mata teks dan konteksnya. Artinya tidak hanya dilihat dari satu sisi saja.
“Lihat dari pemahaman konteksnya. Diperjelas dari sisi lain, baik ruang dan waktu. Jadi kita tidak gampang berkelahi,” katanya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi berharap agar kedatangan Cak Nun menambah motivasi kita untuk memperdalam ilmu agama. Banyak pemuda yang hadir, yang diyakini memiliki tujuan yang sama, ingin Sinau Bareng bersama Mbah Nun dan Kiai Kanjeng.
“Saya harap, sinau kali ini bisa menambah motivasi kita untuk memperdalam Ilmu agama Islam,” katanya.
Ketua Umum Karang Taruna Kabupaten Purbalingga yang juga Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, Bambang Irawan sangat mengapresiasi Karang Taruna Desa Limbangan yang telah mempelopori acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng ini.
Ketua Karang Taruna Limas Putra, Feri Setiawan berharap, kedatangan Cak Nun bisa memberikan edukasi bagi masyarakat Purbalingga dan sekitarnya untuk meningkatkan keimanan keapda Allah, mencintai NKRI dan Pancasila. (H82)