CILACAP – Warga Desa Bener, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap bersama pihak terkait terpanggil untuk ikutserta mengatasi bencana longsoran tebing yang melanda wilayah setempat.
Peran warga tersebut diwujudkan melalui kerja bakti. Pada Minggu (12/1), kerja bakti tertuju pada pembersihan material longsoran tebing.
Kerja bakti juga berupa pembuatan benteng penguat tebing menggunakan kandi. Aksi sosial itu dilakukan bersama anggota Senkom Majenang dan pihak terkait.
Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono mengatakan, kerja bakti diikuti oleh 30an personel. Mereka merupakan warga setempat, anggota Senkom Majenang dan pihak terkait.
“Kerja bakti mengerjakan penguatan tebing yang longsor dengan menggunakan karung bantuan dari BPBD,” kata Edi Sapto Priyono kepada SuaraBanyumas.
Disampaikan, penguatan tebing sebagai upaya pencegahan terhadap potensi longsor susulan. “Dengan harapan mudah-mudahan penguatan tersebut bisa mengurangi terjadinya longsor kembali,” kata petugas UPT BPBD Majenang, Teguh BW, menambahkan.
Tanggung Jawab
Peran warga bersama pihak terkait itu sejalan dengan amanat Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto. Dalam suatu kesempatan wawancara, dia mengajak kepada pihak terkait lainnya untuk ikut berperan dalam upaya pencegahan hingga penanganan bila bencana melanda. Karena menurut dia, urusan kebencanaan bukan hanya tanggungjawab pemerintah.
”Selain pemerintah, juga dibutuhkan peran dari pihak lain, seperti masyarakat, dunia usaha maupun lembaga pendidikan. Termasuk dari media massa, yang tentu diperlukan sebagai penyalur informasi kepada masyarakat,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, bencana tanah longsor di wilayah itu terjadi Rabu (8/1) kisaran pukul 22.15 wib. Pemicunya hujan lebat yang menguyur selama berjam-jam, berikut kondisi tanah tebing relatif labil.
Longsoran tebing tanah setinggi 15 meter itu menimpa rumah Supriyadi (43). Akibatnya, rumah yang dihuni 5 jiwa itu jebol pada bagian belakang dan satu kamar tidur. Kejadian itu juga mengancam rumah warga lainnya, Usman (50).
UPT BPBD Majenang memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Adapun sesuai hasil cek lokasi dan pendataan bersama Forkompinca Majenang dan pihak terkait, kerugian materialnya ditaksir mencapai Rp 20.000.000. (tg-60)