SEMARANG – Guna memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) selama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta ke pihak sekolah agar ada satgas atau pengawas yang rutin berkeliling sekolah untuk mengingatkan warga sekolah, baik siswa maupun guru.
”Misal tadi ada seorang guru lupa mencopot masker, katanya sebentar. Itu yang kadang-kadang kita lupa, nah itu kita ingatkan. Jadi bukan hanya kepada peserta didik, tetapi gurunya juga mesti diingatkan. Kalau melihat semangat anak-anak sih bagus, mereka merasa ini seperti sudah mendekati normal dan mereka bisa menjaga. Hanya, ya mesti ada kontrol,” kata dia saat mengecek pelaksanaan PTM 100 persen di dua SMA di Kota Semarang, Selasa (4/1/2022).
Terkait protokol kesehatan, ia melihat pelaksanaan relatif sudah bagus. Siswa dan guru cukup disiplin dari proses awal sampai akhir. Meski demikian, ia tetap menegaskan agar sekolah terus memantau aktivitas siswa selama di sekolah.
Dua hari terakhir, sejumlah sekolah khususnya tingkat SMA/SMK di Kota Semarang, sudah melakukan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Adapun dua sekolah yang dipantau Ganjar, antara lain SMAN 11 Kota Semarang dan SMAN 10 Kota Semarang.
Model PTM
Di dua sekolah tersebut ia memberikan beberapa catatan terkait pelaksanaan PTM 100 persen. Di antaranya, setiap sekolah mempunyai model dalam melaksanakan PTM.
Seperti PTM 100 persen di SMAN 10 Kota Semarang, di sana model pembelajaran masih dibagi menjadi dua kelompok belajar.
Sebanyak 50 persen siswa tiap kelas masuk pagi dan 50 persen lainnya masuk siang. Hal itu dilakukan untuk mengatur kapasitas dan jarak antarsiswa selama belajar di dalam kelas.
”Ternyata beberapa di antaranya punya model-model. Satu, modelnya setengah-setengah, jadi 50 persen anak belajar sampai pukul 12.00, terus kemudian setelah pukul 12.00 kelas berikutnya, sehingga kelas hanya diisi setengah (kapasitas),” terangnya.
Baca Juga : Dear Pelajar di Cilacap, Besok mulai Masuk Sekolah Ya …
Praktik berbeda dilakukan SMAN 11 Kota Semarang yang menggunakan model 100 persen siswa belajar di sekolah sejak pukul 07.30-12.00.
Sekolah melakukan pengawasan ketat sejak peserta didik memasuki lingkungan sekolah dan masih menutup kantin sekolah.
”Tapi tadi saya melihat ada satu yang full 100 persen sekolahnya sampai pukul 12.00. Meski kantin masih tutup dan mereka bawa (bekal) sendiri, tetapi jaraknya masih terlalu mepet karena satu bangku ada dua anak. Saya minta nanti untuk dievaluasi,” ujarnya.
Sementara mengenai jumlah sekolah di Jawa Tengah yang sudah melaksanakan PTM 100 persen, ia mengatakan masih dalam pendataan. Laporan sementara yang masuk hampir semua sekolah tingkat SMA di Kota Semarang sudah melakukan.
”Kalau di Semarang hampir semua sudah melakukan. Sekarang lagi saya minta merekap semua termasuk yang di level SD-SMP. Masih saya tunggu, mudah-mudahan hari ini sudah ada laporan. Sampai kemarin belum pada melaporkan,” kata Ganjar.(*-7)
Sumber : Humas Jateng