CILACAP– Lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cilacap, menjadi pertimbangan tersendiri dalam persiapan penerapan pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan dasar di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Kastam mengatakan, penerapan pembelajaran secara tatap muka sudah dipersiapkan. Sejauh ini, persiapan sudah menuju ke tahap sosialisasi.
Komunikasi dan koordinasi, denga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap juga sudah dilakukan. Namun demikian, di sela-sela itu, kasus positif Covid-19 di Cilacap melonjak.
“Karena itu, kita masih menunggu perkembangan status Kabupaten Cilacap, masih di zona kuning atau tidak,” kata Kastam, saat dimintai konfirmasi, Minggu (23/8).
Perkembangan status zona tersebut, lanjut dia akan menjadi pedoman dalam penerapan pembelajaran ke depan. Karena sesuai aturan, KBM tatap muka boleh diterapkan pada daerah yang masuk zona hijau atau kuning.
Jika nantinya berubah status menjadi zona orange, apalagi merah, lanjut dia mengacu aturan pembelajarannya tetap jarak jauh. “Kalau masih di zona kuning, kita akan kuatkan koordinasi dengan berbagai lintas sektoral. Apakah diizinkan untuk dilaksanakan pembelajaran tatap muka dengan batasan-batasan tertentu, atau bagaimana. Kita masih menunggu perkembangannya,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cilacap melonjak drastis, setelah Pemkab Cilacap melakukan tes PCR massal.
Bupati Cilacap yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, PCR massif dilakukan sejak 6 Agustus sampai dengan 13 Agustus 2020, dengan 339 pemeriksaan. “Tes PCR massal dilakukan pada kelompok prolanis puskesmas, dan ASN calon peserta Diklat,” ucapnya.
Dari hasil tes laboratorium yang sudah diterima pada Rabu (19/8), diketahui 20 orang dinyatakan positif Covid-19. Persebaran kasus cukup merata mulai dari wilayah Cilacap bagian barat, Cilacap Kota, sampai Cilacap bagian Timur. (tg-)