PURWOKERTO-Mulai tanggal 1 – 15 september, Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan verifikasi pendataan sensus penduduk serentak secara nasional. Ini melanjutkan sensus penduduk yang sudah dilakukan secara online sebelumnya.
Di Kabupaten Banyumas, verifikasi di antaranya menyasar ke keluarga Bupati Achmad Husein, Kamis (10/9). Verifikasi ke keluarga bupati dilakukan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, Edy Aprotuwiyono dan petugas sensus, di rumah dinas bupati.
Edy Aprotuwiyono mengatakan, kedatangan petugas sensus ke kediaman orang nomer satu di Banyumas ini bertujuan untuk memverifikasi data sensus penduduk. Dimana saat ini, mulai tanggal 1 – 15 September, pendataan sensus penduduk telah dilakukan serentak se-Indonesia.
Menurutnya, kegiatan sensus pada tahapan verfikasi dimaksudkan untuk mengecek valid tidaknya data penduduk di Banyumas.
“Beberapa waktu lalu Bupati sudah mengisi data SP secara online, sekarang kami tinggal verifikasi data tersebut. Barangkali terjadi perubahan data misalnya ada anggota keluarga baru atau ada yang pindah,” katanya.
Data Kondisi Terakhir
Dengan adanya perubahan yang disampaikan, pihaknya segera menyesuaikan data kondisi terakhir. Edy Pro menambahkan proses sensus penduduk sangat mudah hanya dibutuhkan KTP, KK kemudian pencatatan terhadap aktivitas. Kalau ada keluarga yang lain tinggal dicatat saja, walaupun berbeda KK bisa disensus pada sensus BPS kali ini.
(Baca Judul : Masyarakat Diajak Aktif Sukseskan Sensus 2020)
“Masyarakat tidak perlu kawatir terkait protokol kesehatan. Para petugas sensus telah dibekali dengan perlengkapan sesuai dengan protokol kesehatan dengan tahapan standar operasional yang juga sesuai dengan protokol kesehatan,” katanya
Edy berharap masyarakat juga dapat berpartisipasi dan mendukung kegiatan sensus penduduk tahun 2020 hingga 15 September mendatang. Pihaknya telah menerjunkan petugas dil apangan dengan batas wialayah tertentu saja.
“Seorang petugas hanya melakukan sensus, sekitar 300 orang kepala keluarga di RT yang berdekatan. Jika ada keluarga yang mempercayakan kepada Ketua RT bisa dibantu untuk mengurangi pertemuan fisik,” terangnya.
Sebelumnya bupati telah melakukan Sensus Penduduk (SP) secara online. Pada verifikasi ini bupati menceritakan bahwa anaknya Bagas saat ini kembali ke rumah, dalam catatan online Bagas tinggal di Surabaya karena pendidikan dan juga saat ini ada keponakan yang tinggal di sini.
“Anak saya Bagas sekarang balik ke sini karena belajar secara online, dan ada keponakan yang ikut tinggal di sini,” kata bupati.
Bupati meminta asistennya untuk memlengkapi data KTP dan KK kepada petugas, agar data hasil dari sensus penduduk sesusi dengan kondisi saat ada sensus penduduk (G22-)