PURWOKERTO-Pakar sosiologi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Dr Tyas Retno Wulan yang juga menjadi penyintas Covid-19 mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 merupakan penyakit komunal.
Terkait hal itulah, masyarakat tidak boleh saling egois jika ingin mata rantai Covid-19 ini terputus. Kerjasama, kekompakan untuk menjalankan upaya pencegahan ini harus dilaksanakan.
“Apalagi kalau salah satu individu terkena maka bisa mengenai lingkaran orang di sekitarnya. Seperti bola salju, Covid-19 juga membunuh orang di dekat kita, keluarga, tetangga bahkan hingga luar kabupaten,” jelasnya.
Upaya mendorong implementasi disiplin protokol kesehatan hingga vaksinasi harus dilaksanakan bersama. Selain penegakan hukum, adanya kontrol sosial juga sangat penting untuk mendorong efektivitas penekanan penyebaran Covid-19.
“Karena kontrol sosial yang efeknya akan lebih dahsyat dari ‘law enforcement’,” ujar dosen Sosiologi yang sekeluarga pernah merasakan pahitnya menjadi penyintas Covid-19.
Sementara itu, untuk efektivitas percepatan vaksinasi, pemerintah perlu memperhatikan berbagai hal sosiologis yang terjadi di masyarakat. Membanjirnya informasi tentang vaksinasi terutama di awal gerakan vaksinasi hingga sekarang memang menjadi tantangan implementasi upaya pemerintah.
“Misalnya di awal vaksinasi ada KIPI satu, lalu menjadi viral sehingga itu sangat mempengaruhi hingga menakuti masyarakat. Untuk itulah pemerintah bersama berbagai pihak terkait untuk gencar memberikan informasi benar terkait dengan vaksinasi ini,” jelasnya.
(Baca Juga : Ingin Bepergian, Puluhan Warga Rela Antre Sisa Jatah Vaksin)
Publik Figur
Tyas mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengawali vaksinasi dengan menyasar public figure mulai dari presiden, ulama/ tokoh agama, tokoh masyarakat, anak muda sudah cukup bagus atau ‘on the track’. Dari panutan masyarakat inilah, masyarakat mendapatkan sosialisasi, edukasi dan informasi yang benar tentang vaksin.
“Adanya lembaga-lembaga misalnya hingga bidan desa yang mendorong pentingnya vaksinasi untuk kesehatan bersama juga sudah bagus. Apalagi masyarakat perlu mendapatkan penyadaran dan sosialisasi kalau Covid-19 ini bukan penyakit individu, tetapi penyakit komunal,” tandasnya.
Sebelumnya, gegara syarat yang ketat untuk melakukan perjalanan pada masa penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, puluhan orang rela mengantre sisa jatah vaksin Covid-19 di sela pelaksanaan vaksinasi massal di Gelanggang Olah Raga (GOR) Satria Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu (3/7/2021). Sebagian besar di antara mereka merupakan warga yang ingin mendapat kartu vaksin yang kini menjadi syarat melakukan perjalanan jarak jauh.(san-3)