CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, dalam beberapa hari ke depan, cuaca ekstrem masih rawan melanda sejumlah wilayah Cilacap.
Prakirawan Cuaca BMKG di Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, cuaca ekstrem tersebut yakni potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. “Untuk kondisi cuaca ekstrem, yaitu hujan lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang, untuk wilayah Cilacap masih berpotensi terjadi,” kata Rendi Krisnawan saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Senin (13/1).
Wilayah yang masih rentan terjadi cuaca ekstrem itu utamanya di wilayah Cilacap bagian utara-barat. Wilayah tersebut yakni eks distrik Majenang, seperti Kecamatan Dayeuhluhur, Majenang dan sekitarnya.
“Terutama yang daerah pegunungan. Masih ada potensi hujan lebat yang kadang disertai petir dan angin kencang,” kata dia.
Dalam beberapa hari ke depan, lanjut dia cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Banyumas.
Sementara itu, perkembangan cuaca di Cilacap bagian tengah dan selatan diperkirakan ada perbedaan. “Untuk wilayah Cilacap bagian selatan dan tengah, dalam beberapa hari ke depan potensi curah hujannya tidak terlalu ekstrem. Jadi hujan lebatnya tidak terlalu banyak,” kata dia.
Daerah Konvergensi
Rendi menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi oleh Monsun Asia yang masih kuat. Termasuk di dalamnya, yakni daerah pertemuan angin (daerah konvergensi) yang berada di atas Pulau Jawa.
“Sehingga memicu masih banyak pertumbuhan awan-awan yang berpotensi hujan di wilayah tersebut,” kata dia.
Pihaknya mendorong masyarakat di Kabupaten Cilacap dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi bencana. Sebab, hujan lebat disertai angin kencang cukup rentan menimbulkan bencana.
Sesuai kapasitas, pihaknya aktif berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah, terutama BPBD. Setiap update prakiraan cuaca aktif diinformasikan,sebagai pertimbangan dalam antisipasi hingga kesiapsiagaan bencana.
Di sisi lain, Pemkab Cilacap melalui BPBD Cilacap, sebelumnya sudah menyatakan siaga penuh terhadap potensi bencana alam di musim hujan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, sudah melakukan sejumlah upaya guna kesiapsiagaan.
“Sudah dilakukan sejak dari pemetaan daerah rawan bencana, sosialisasi, koordinasi, pembenahan sarana prasarana, yang itu sebagai upaya pengurangan risiko bencana,” kata Tri Komara, baru-baru ini.
Pihaknya juga mengajak warga dan pihak terkait untuk waspada terhadap bencana. (tg-52)