BANJARNEGARA – Mencuci tangan dengan sabun menjadi salah satu indikator penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Meski sederhana, perilaku tersebut dapat menghindarkan masyarakat dari berbagai macam penyakit.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Banjarnegara Kristiyani Syamsudin saat Hari Mencuci Tangan Sedunia tingkat Kabupaten Banjarnegara yang dipusatkan di SDN 2 Penanggungan, Kecamatan Wanayasa.
“Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu indikator PHBS. Kegiatan ini dapat dilakukan sebelum dan sesudah istirahat, sebelum dan sesudah makan, setelah buang air dan aktivitas lainnya,” katanya.
Menurutnya, Hari Mencuci Tangan Sedunia merupakan kampanya global yang dicanangkan oleh PBB bekerja sama dengan pemerintah lembaga non-pemerintah. Tujuannya, untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun sehingga menjadi kebiasaan masyarakat.
“Perilaku ini menjadi salah satu upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat berdampak pada menurunnya kualitas hidup,” terangnya.
Dikatakan, perilaku mencuci tangan ini diharapkan bisa menjadi kebiasaan sehari-hari. Karena itu, perlu ditanamkan kepada anak-anak usia dini, khususnya siswa PAUD dan sekolah dasar.
Ada enam langkah mencuci tangan yang benar, pertama membasahi seluruh tangan dengan air bersih yang mengalir. Kemudian menggosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela-sela jari. Dilanjutkan dengan membersihkan bagian bawah kuku, dan bilas dengan air bersih mengalir lalu keringkan tangan dengan handuk atau tisu.
Ditambahkan, selain mencuci tangan, ada beberapa indikator PHBS yang perlu ditanamkan kepada anak sekolah, antara lain mengonsumsi jajanan sehat, olahraga yang teratur, membuang sampah pada tempatnya, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, tidak merokok, dan buang air besar di jamban sehat. (K36-60)