CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, curah hujan tinggi akan terjadi di sejumlah wilayah eks distrik Majenang, Kabupaten Cilacap, dalam beberapa hari ke depan.
Menurut Prakirawan Cuaca BMKG di Cilacap, Rendi Krisnawan, prakiraan curah hujan tinggi di wilayah itu berlaku dalam dasarian kedua bulan Februari 2020 ini. “Untuk curah hujan di Cilacap bagian barat, yakni wilayah Majenang, Dayeuhluhur dan sekitarnya, dalam dasarian kedua Februari antara 151-200 milimeter,” kata Rendi Krisnawan, saat dimintai konfirmasi oleh SuaraBanyumas, Rabu (12/2).
Dalam perhitungan BMKG, curah hujan itu masuk kategori tinggi.
Sedangkan untuk wilayah Cilacap lainnya, lanjut dia curah hujan dalam dasarian kedua bulan ini diperkirakan antara 101-150 milimeter. “Itu masuk kategori menengah,” kata dia.
Adapun tren hujannya, mayoritas saat siang menjelang sore, hingga malam hari. “Untuk wilayah Cilacap bagian selatan, tren hujannya lebih sering pada malam sampai dini hari,” kata dia.
Berkaitan dengan hal itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat maupun pihak terkait untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam. “Terutama yang wilayah Cilacap bagian barat yang di dasarian kedua Februari ini diperkirakan curah hujannya tinggi. Terutama yang daerah pegunungan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana, seperti longsor,” kata dia.
Di sisi lain, Pemkab Cilacap melalui BPBD Cilacap sudah menyatakan siaga penuh terhadap potensi bencana alam di musim hujan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto mengatakan, sudah melakukan sejumlah upaya guna kesiapsiagaan.
“Sudah dilakukan sejak dari pemetaan daerah rawan bencana, sosialisasi, koordinasi, pembenahan sarana prasarana, yang itu sebagai upaya pengurangan risiko bencana,” kata Tri Komara, baru-baru ini.
Pihaknya juga mengajak warga dan pihak terkait untuk waspada terhadap bencana. (tg-)