CILACAP – Dampak kekeringan pada musim kemarau di Kabupaten Cilacap, hingga memasuki pancaroba ini, kecenderungannya tak separah tahun lalu. Ini terlihat dari perbandingan jumlah wilayah terdampak, berikut bantuan air yang sudah disalurkan.
Mengacu data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, dampak kekeringan pada tahun lalu melanda ratusan desa. Saat itu, BPBD sampai menyalurkan bantuan air hingga 1.004 tangki.
Bantuan tersebut belum termasuk dari dunia usaha, maupun pihak terkait lain. Sebab di Cilacap saat itu, sejumlah pihak juga menyalurkan bantuan air untuk warga terdampak kekeringan.
Sementara itu, masih mengacu data BPBD, dampak kekeringan musim kemarau di Cilacap tahun ini jauh menurun. Sampai dengan Kamis (24/9), dampak kekeringan ‘hanya’ dialami warga di 12 desa, dalam 8 kecamatan. Bantuan air yang disalurkan badan itu terdata 19 tangki.
Padahal musim kemarau di wilayah tersebut sudah berlalu. Mengacu prakiraan BMKG, musim sudah beranjak dari kemarau menuju ke penghujan, dikenal pancaroba.
Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap, Tri Komara Sidhy Wijayanto, potensi dampak kekeringan di masa pancaroba, hingga awal penghujan nanti masih ada. Namun melihat perbandingan jumlah, sejauh ini hampir dipastikan tidak separah tahun lalu.
(Baca Juga : BPBD Cilacap Salurkan Air Atasi Kekeringan)
“Dampak kekeringan di Cilacap menurun sekali tahun ini. Ini tidak terlepas dari adanya kemarau basah,” kata Tri Komara Sidhy Wijayanto, kemarin.
Selain itu, lanjut Tri Komara, penurunan dampak kekeringan karena adanya perluasan jaringan dari PDAM setempat. Walaupun belum menyeluruh, perluasan itu kemudian menjangkau sejumlah wilayah yang semula rawan, bahkan langganan terdampak kekeringan.
“Ada solusi dari PDAM, perluasan jaringan. Jadinya, itu mengurangi beban kita, membantu warga, karena sejumlah wilayah rawan sudah terjangkau jaringan PDAM,” ujarnya.
Pihaknya mengharapkan, dampak kekeringan di Cilacap akan terus berkurang ke depannya. “Kalau solusi perluasan jaringan dari PDAM terus dilakukan ke depannya, tentu akan semakin membantu lagi,” kata dia.
Kebutuhan Air
Lebih lanjut dijelaskan, penurunan potensi dampak kekeringan secara otomatis akan berpengaruh terhadap kebutuhan bantuan air. Tahun ini, BPBD mendapatkan stok bantuan air sekitar 900 tangki dari APBD Cilacap.
Adapun penyaluran bantuannya, sejauh ini ‘baru’ 19 tangki. “Penyiapan stok bantuan air ini sebagai antisipasi kami. Karena tahun lalu saja, sampai menyalurkan 1.000 tangki lebih. Ketika nanti sisa, ya dikembalikan lagi ke kas daerah,” katanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap, Heru Kurniawan menyatakan senada. Bahwa kecenderungan dampak kekeringan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Walaupun, potensi itu masih ada di tengah pancaroba ini.
Sesuai kapasitas, pihaknya tetap bersiaga dan memantau wilayah. Pihaknya juga mempercepat penyaluran air, ketika ada yang mengajukan bantuan. (tg-1)