CILACAP – Kota Cilacap mengalami deflasi sebesar 0,09 persen pada Agustus 2020. Angka deflasi di Cilacap tercatat menjadi yang tertinggi kedua di Jawa Tengah, setelah Kota Purwokerto.
Kepala BPS Cilacap Toto Desanto dalam keterangan tertulis mengatakan, deflasi Agustus 2020 masih lebih rendah dibanding dengan deflasi Juli 2020 yang mencapai 0,17 persen.
Dijelaskan deflasi Cilacap disebabkan turunnya harga daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, jeruk dan gula pasir. Adapun komoditas utama yang menahan laju deflasi adalah naiknya harga emas perhiasan, sabun detergen bubuk/cair, mie, bawang putih, dan kacang panjang.
Sementara itu, di Provinsi Jawa Tengah deflasi Agustus 2020 tercatat mencapai 0,03 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK)
104,2.
Adapun dari 6 kota IHK di Jawa Tengah, tiga kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Purwokerto sebesar 0,12 persen, disusul Kota Cilacap sebesar 0,09 persen, dan deflasi terendah di Kota Semarang sebesar 0,06 persen.
Sedangkan kota IHK yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Surakarta sebesar 0,12 persen, kemudian Kota Tegal sebesar 0,09 persen, dan inflasi terendah di Kota Kudus sebesar 9,05 persen. (K17-)