PURWOKERTO-Sebanyak delapan SMP negeri di Kabupaten Banyumas kekurangan pendaftar dalam pelaksanaan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ini. Kedelapan sekolah itu diberi kesempatan membuka pendaftaran gelombang kedua secara offline.
Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Sutomo, kemarin, mengatakan, kedelapan sekolah tersebut berada di wilayah pinggiran dan pedesaan. Dalam PPDB tahun-tahun sebelumnya, daya tampungnya sekolah itu juga tidak terpenuhi.
Sementara berdasarkan data, delapan SMP milik pemerintah yang kekurangan peserta didik dalam pendaftaran gelombang pertama tersebut, antara lain SMP 4 Kedungbanteng kekurangan sebanyak 12 siswa, SMP 3 Gumelar 13 siswa dan SMP 2 Gumelar kekurangan 2 siswa.
Kemudian SMP 3 Wangon kekurangan 35 siswa, SMP 3 Lumbir 4 siswa, SMP 3 Karanglewas 1 siswa, SMP 2 Kemranjen 38 siswa dan SMP 4 Kalibagor kekurangan sebanyak 6 siswa.
Daya Tampung
Dia menjelaskan, kalau sampai batas pendaftaran gelombang kedua ditutup, ternyata daya tampungnya tidak terpenuhi juga, maka mau tidak mau pendaftaran harus ditutup dengan jumlah peserta didik yang ada.
”Bila pendaftaran gelombang kedua sudah selesai, maka Sekolah sudah tidak boleh lagi menerima siswa, kecuali siswa pindahan dari sekolah lain masih diperbolehkan,” ungkapnya.
Adapun untuk SMP swasta, kata dia, sebagian besar daya tampungnya juga belum terpenuhi. Namun ada beberapa sekolah yang sudah terpenuhi kuota siswanya.
Terkait banyaknya calon peserta didik penerima KIP atau penerima PKH (Program Keluarga Harapan) yang ikut jalur afirmasi, namun minta pindah ke jalur zonasi dalam PPDB tahun ini, ia mengatakan, awalnya memang banyak calon peserta didik yang datang ke Dinas Pendidikan.
Ini terjadi lantaran proses penghapusan data calon siswa tersebut masih dilakukan secara manual. Namun dalam perjalanannya proses penghapusan data dan pindah jalur zonasi dapat dilakukan melalui sistem pendaftaran.(H48-3)