BANJARNEGARA – Melihat potensi besar di bidang olahraga, Desa Kecitran, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara, memberi perhatian dengan mengalokasikan APB Desa untuk pembinaan. Pada 2020, dana yang dikucurkan Rp 12 juta, guna mendukung pembinaan cabang atletik, pencak silat, dan tinju.
Ketua KONI Banjarnegara, Nurohman Ahong mengatakan, menurut laporan Kepala Desa Kecitran Kuat Jatmiko, tiga cabang itu mengadakan latihan rutin. Pelatihnya juga berkompeten. Peralatan juga sudah tersedia.
Latihan diikuti peserta mulai usia SD sampai remaja. Upaya tersebut dilakukan dalam ranga pembinaan generasi muda.
Potensi warga desanya di bidang olahraga cukup besar. Buktinya, warga sudah ada yang mampu meraih prestasi tingkat provinsi, nasional maupun Asia Tenggara. Di atletik, warga Kecitran, Dina Resty Nur Riyani (siswi SMAN 1 Klampok), juara lari 100 m OOSN Jateng dan Popda Jateng 2019, juara harapan II OOSN Nasional di Aceh.
Di pencak silat, beberapa nama warga Kecitran menorehkan prestasi kabupaten, provinsi dan nasional. Salah satunya Warsono (sekarang Sekdes), juara I Bupati Cup Banjarnegara, Juara III Porwil Dulongmas 2011, dan juara 2 Kejurnas Mahasiswa 2011.
Prestasi
“Kini aktif di IPSI dan menjadi wasit juri kabupaten,” tutur Nurohman.
Di cabang adu jotos, nama Sugiri pernah malang melintang di Jateng dan nasional, serta merebut perunggu SEA Games 2003 di Vietnam. Prestasi itu membuat Sugiri diangkat menjadi PNS Pemkab Banjarnegara. Petinju lain Rico Hananda kini masih aktif, sambil menuntut ilmu di perguruan tinggi di Purwokerto.
Atas dasar prestasi-prestasi tersebut, Kepala Desa ingin mengembangkan lagi, dan berharap semoga akan muncul para juara lainnya yang berasal dari Desa Kecitran pada masa mendatang melalui pembinaan dari Usia Dini di Desa Kecitran. Untuk pembinaan atletik, tempat latihan di lapangan setempat.
Pelatih yang menangani tidak sembarangan, tetapi memiliki lisensi level 1 IAAF (badan internasional atletik) yakni Abdul Rofiq, asal Desa Kecitran. Untuk mendukung latihan, ke depan akan diupayakan peralatan.
Latihan pencak silat di Gedung Serba Guna Desa Kecitran, dengan pelatih Basiran dan timnya, yang memiliki sertifikasi tingkat provinsi. Peralatan belum begitu memadahi, baru beberapa yang tersedia yakni sarung tinju, sansak, pelindung badang, dan beberapa lainnya, dengan jumlah masih kurang, dibanding peserta latihan.
Pembinaan tinju dilaksanakan di Sasana Tirta Boxing Camp di halaman rumah Sapin, yang menjadi pelatih. Sapin merupakan anggota aktif Pertina Banjarnegara. Peralatan yang dimiliki sansak, sarung tinju dengan jumlah terbatas. (bd-52)