Suara Banyumas
  • BANYUMAS RAYA
    • PURWOKERTO
    • BANYUMAS
    • CILACAP
    • PURBALINGGA
    • BANJARNEGARA
  • NASIONAL
  • SERAYU
    • KLOYONG
  • OLAHRAGA
  • CABLAKA
  • URUN REMBUG
  • PROBIS
  • SUARA KAMPUS
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • BANYUMAS RAYA
    • PURWOKERTO
    • BANYUMAS
    • CILACAP
    • PURBALINGGA
    • BANJARNEGARA
  • NASIONAL
  • SERAYU
    • KLOYONG
  • OLAHRAGA
  • CABLAKA
  • URUN REMBUG
  • PROBIS
  • SUARA KAMPUS
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Suara Banyumas
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Beranda NASIONAL

Di Jateng Penggunaan Produk dalam Negeri Sudah 98,26 %

15 Juni 2022
Kategori NASIONAL
PPPUD UPB

PELATIHAN PRINTING:Pelaku UMKM di Purbalingga diberi pelatihan printing malam dingin (batik) dari tim pengabdian masyarakat Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) Universitas Peradaban Bumiayu.(SB/dok)

SEMARANG – Di Provinsi Jawa Tengah (Jateng), realisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) sudah mencapai Rp 2,7 triliun atau 98,26 %.

Bahkan sekitar 85,6 % atau Rp 2,4 triliun dari capaian tersebut menggunakan produk-produk dari UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan hal itu usai menghadiri dan mendengar arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terkait penggunaan produk dalam negeri dalam Rakor Nasional Pengawasan Internal Pemerintah Tahun 2022, Selasa (14/06/2022).

Dia mengatakan, perencanaan pengadaan barang dan jasa melalui penyedia barang jasa di Provinsi Jawa Tangah nilainya kurang lebih Rp 4 triliun.

Jumlah tersebut terdiri atas 23.967 paket barang dan jasa. Dari jumlah itu yang sudah di validasi oleh pejabat pembuat komitmen senilai Rp 2,8 triliun dengan rincian 19.671 paket.

Baca Juga : Realisasi Anggaran Covid-19 Rp 95,13 Triliun

“Dari jumlah yang sudah di validasi itu, ada Rp 2,7 triliun atau sekitar 98,26 % telah menggunakan produk dalam negeri. Informasi ini menyenangkan buat kita, karena komitmen kita tidak buruk. Apalagi Rp 2,4 triliun atau 85,6 persennya menggunakan produk UMKM dan koperasi,” katanya.

Menurut dia, komitmen tersebut cukup bagus. Pihaknya akan terus memantau agar pelaksanaan komitmen sukses dan terus meningkat. Sebab kesuksesan program P3DN tersebut akan mendorong bergeraknya industri dalam negeri.

“Presiden mengingatkan dunia internasional atau eksternalnya berubah demikian drastis. Dan akan banyak negara yang akan mengalami situasi sangat rumit. Kalau kita tidak siap-siap, kita akan ikut rumit,” ungkapnya.

“Dengan kekuatan dalam negeri, kalau bahasa Bung Karno itu berdikari dalam bidang ekonomi dengan aksi-aksi ini menurut saya ini menjadi terobosan yang dahsyat,” terangnya.

Selain itu, Ganjar juga setuju dengan afirmasi yang di berikan oleh Presiden Jokowi untuk menstimulus perekonomian dengan membeli produk dalam negeri.

Afirmasi tersebut langkah yang bagus untuk memberikan kesempatan membela dan menyerap produk dalam negeri lebih banyak, sehingga perekonomian meningkat. Di samping itu juga memberikan tantangan terhadap industri dalam negeri agar membuat produk yang berkualitas.

Tantangan

“Tinggal nanti kita sampaikan itu kepada BPKP dan BPK agar komitmen ini betul-betul bisa di pegang. Saya setuju dengan Presiden, pasti ini akan mendorong kita semuanya bisa menyerap produk dalam negeri jauh lebih banyak,” tambah dia.

“Ini nanti akan menjadi tantangan bagi produk dalam negeri untuk membuat dengan kualitas dan kuantitas yang jauh lebih bagus. Kalau kita membeli, kira-kira konsumen tidak akan kecewa,” jelasnya.

Presiden Jokowi dalam arahannya menyampaikan, realisasi komitmen penggunaan produk dalam negeri harus lebih di genjot.

Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dari 209 Pemda targetnya Rp 543 triliun, bersumber dari APBN dan APBD. Komitmen yang sudah terealisasi ada sekitar 22 persen atau Rp 122,1 triliun.

Dalam kesempatan itu, Jokowi secara tegas mengingatkan agar pengadaan barang dan jasa lebih mengutamakan produk dalam negeri.

Ia menemukan masih banyak lembaga dan kementerian yang membeli barang dari luar negeri, meski di dalam negeri produk yang sama juga di produksi.

Jokowi memberikan contoh, beberapa barang yang masih di impor untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya mesin jahit low speed dengan harga impor melebihi Rp 13 juta. Sedangkan produksi dalam negeri seharga Rp 12,8 juta.

Kemudian Nazal Oxygen Kanula atau selang oksigen dengan harga impor sebesar Rp 8.325 sedangkan produksi dalam negeri lebih murah yaitu Rp 6.996.

Baca Juga : Pemda Diminta Jaga Stabilitas APBD, Kenapa?

“Ini contoh yang menurut saya bagus. Ada contoh produk dalam negeri lebih murah tetapi tidak di beli. Habis ini akan saya perintahkan seluruh rumah sakit yang ada di Jawa Tengah, di mulai yang milik provinsi untuk beli yang itu. Kalau tidak nanti yang kita evaluasi direkturnya. Itu biar bisa jalan,” ujar Ganjar menanggapi pernyataan Jokowi.

Satu contoh lagi adalah alat mekanik standar. Untuk alat ini harga impornya memang lebih murah sekitar Rp 22,9 juta, jika di bandingkan dengan produksi dalam negeri yang masih tinggi sekitar Rp 28 juta.

Namun untuk hal ini Presiden menggarisbawahi agar tetap mengutamakan produk dalam negeri, karena peningkatan nilainya mendukung industri dalam negeri.(*-7)

 

Sumber : jatengprov.go.id

BagikanTweetBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

60 Calon Inovator Dapat Suntikan Motivasi

Selanjutnya

Lolos ke Final Piala Asia, Pemain Timnas Diapresiasi

Selanjutnya
Timnas

Lolos ke Final Piala Asia, Pemain Timnas Diapresiasi

BERITA TERBARU

Pesta Rakyat Alfamart Meriah, Libatkan Belasan Ribu Peserta

17 Agustus 2022

695 Napi Dapat Remisi, Dua Langsung Bebas

17 Agustus 2022
pengawas dan penilik

Pengawas dan Penilik PAUD Diminta Pahami Permasalahan

17 Agustus 2022

Suarabanyumas.com memberikan kebutuhan informasi di wilayah Banyumas Raya, meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara.

Tentang Kami -  Kode Etik -  Redaksi
©2020 suarabanyumas.com
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • BANYUMAS RAYA
    • PURWOKERTO
    • BANYUMAS
    • PURBALINGGA
    • CILACAP
    • BANJARNEGARA
  • NASIONAL
  • SERAYU
  • OLAHRAGA
  • CABLAKA
  • URUN REMBUG
  • PROBIS
  • SUARA KAMPUS

© 2020 SuaraBanyumas.com