BANYUMAS – Tim PKRS Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ajibarang Kabupaten Banyumas, Rabu (08/06/2022) melakukan sosialisasi tentang hubungan penyakit Diabetes Mellitus dengan hipertensi yang berlangsung di Ruang Tunggu Instalasi Rawat Jalan.
Adapun sosialisasi di sampaikan oleh Nunug Supriyatin SKep,Ns, Dwie Andrie Setyawan SKep,Ns, Primanita Ulfah SKep,Ns dan Apri setiyani AMK.
Menurut Dwie Andrie Setyawan SKep,Ns, kegiatan sosialisasi ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung pasien mengenai penyakit Diabetes Mellitus dan hipertensi.
Baca Juga : Penghasil Kopi, Warga Somagede Dilatih Barista
“Petugas PKRS melakukan edukasi pada saat pengunjung menunggu di panggil oleh dokter saat memeriksakan. Sehingga mengurangi kejenuhan saat menunggu di rawat jalan,” terang dia.
Nunug Supriyatin SKep, Ns menjelaskan, di antara berbagai penyakit tidak menular, yang cukup sering di temui adalah Diabetes Mellitus dan hipertensi.
Meski dapat muncul terpisah, tak jarang keduanya terjadi bersamaan di tubuh pasien. Hal ini salah satunya pernah di kemukakan American Di abetes Association.
Menurut laporan mereka, sejak tahun 2000-2012 lebih dari 70 persen pasien dengan Diabetes memiliki tekanan darah lebih tinggi dari normal dan mengonsumsi obat penurun tekanan darah.
Lalu apakah ini berarti penyakit Di abetes Mellitus dan hipertensi saling berkaitan? Bagaimana cara Diabetes menyebabkan hipertensi?
Seseorang dengan Di abetes tidak mempunyai cukup hormon insulin untuk memproses glukosa (gula dari makanan) atau insulin mereka tidak bekerja dengan efektif.
Glukosa Akan Terkumpul
Adapun insulin adalah hormon yang membuat tubuh dapat memproses glukosa dari makanan dan menggunakannya untuk energi.
Karena adanya masalah pada insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk membentuk energi dan akhirnya akan terkumpul di aliran darah.
Tingginya gula dalam pembuluh darah yang mengelilingi tubuh akan menyebabkan kerusakan pada organ-organ tubuh, khususnya pembuluh darah dan ginjal.
Organ-organ inilah yang mempunyai peran dalam menjaga tekanan darah yang normal. Bila terjadi kerusakan, tekanan darah dapat meningkat dan menyebabkan kerusakan yang lebih jauh dan komplikasi.
Baca Juga : TMMD, Warga Krajan Dapat Sosialisasi Wawasan Kebangsaan
Selain itu, ada tiga cara lain yang menyebabkan kadar gula darah yang tinggi di dalam darah dapat meningkatkan tekanan darah.
Pertama, pembuluh darah kehilangan kemampuan untuk melebar atau meregang. Kedua jumlah cairan di dalam tubuh meningkat, terlebih bila penyakit kencing manis sudah menyerang ginjal.
Terakhir, resistensi insulin dapat ikut serta dalam proses yang meningkatkan risiko dari hipertensi.(*-7)
Sumber : rsudajibarang.banyumaskab.go.id