CILACAP– Sebuah talud di Desa Babakan, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Kamis (26/12) malam, longsor.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian materialnya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Camat Karangpucung, Martono mengatakan, talud itu berada di wilayah RT11 RW03. “Kejadiannya Kamis malam, kisaran pukul 23.00 wib,” kata Martono, saat dikonfirmasi SuaraBanyumas, Jumat (27/12).
Dia menyampaikan, longsornya talud tersebut dipicu hujan lebat yang mengguyur wilayah setempat. Hujan lebat berlangsung kisaran enam jam.
“Hujan intensitas tinggi itu berlangsung dari pukul 17.00 sampai dengan pukul 23.00 wib,” kata dia.
Sesuai hasil pengecekan bersama dengan jajaran pemerintah desa, masyarakat dan pihak terkait, talud yang longsor dengan ketebalan 40 sentimeter dengan panjang 15 meter. Longsoran itu kemudian menimbun sejumlah sawah yang ada di bawahnya.
Tak hanya itu, material longsoran juga menimbun saluran irigasi. “Saluran air irigasi sawah yang tertimbun material longsoran sepanjang 20 meter,” kata mantan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap itu.
Pihaknya memastikan tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Namun, kejadian mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. “Untuk kerugian materialnya kami taksir sekitar Rp 200 juta,” kata dia.
Selain pengecekan dan pendataan, pihaknya juga melakukan penanganan darurat. Satu langkah yang ditempuh bersama warga dan pihak terkait, yakni membuat saluran air sementara.
“Sejauh ini, juga sudah dilakukan pembersihan material longsoran,” kata dia.
Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Priyono, saat dikonfirmasi SuaraBanyumas membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah mendapatkan laporan dan tengah berkoordinasi guna teknis penanganan.
“Untuk penanganan sementara sudah dilakukan melalui kerja bakti warga bersama pihak terkait. Untuk penanganan lanjutannya, masih kami koordinasikan,” kata dia. (tg,ag-52)