PURWOKERTO – Ari Santoso (70) warga Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas harus rela kehilangan lengan kirinya karena diamputasi. Padahal, ia ke rumah sakit keluhannya sakit perut.
Ari kemudian minta bantuan hukum lewat Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI) Purwokerto, Senin (7/6). Ia di terima Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto, Djoko Susanto.
Ari menceritakan, peristiwa ini bermula ketika dirinya mendatangi ke rumah sakit Siaga Medika Banyumas karena keluhan sakit perut dan muntah-muntah seperti masuk angin. Ia datang pada Rabu (5/5) pagi dan langsung mendapat penanganan medis.
Perawat yang menangani kemudian menginfus tangan kiri. Namun, sehari setelah mendapat infus tangan kirinya berasa sakit. Bahkan, sakitnya bertambah parah hingga lengannya membiru.
“Pada Kamis malam, perawatnya bilang nanti dokternya datang menangani. Tapi ditunggu tidak datang. Saya tunggu jam 8, tidak datang. Jam 10 tidak datang. Jam 4 sore tidak datang. Rasa sakit semakin parah,” tuturnya.
Sabtu ia dibawa ke ruangan untuk memastikan kondisi lengannya yang berasa sakit. Ia mengaku tangannya sudah mati rasa.
“Tangan kiri saya dikompres pakai air panas sudah tidak terasa. Sudah mati rasa,” tuturnya.
Kemudian, pihak rumah sakit memanggil anak Ari mendapat rekomendasi jika tangan bapaknya harus diamputasi. Rumah sakit minta persetujuan dari keluarga.
“Anak saya ngasih tau kalau tangan saya harus diamputasi. Anak saya nangis. Saya juga langsung nangis mendapat kabar itu,” katanya.
Pihak rumah sakit juga mengatakan kalau lengannya tidak diamputasi dapat mengancam nyawanya. Akhirnya, Ari bersedia rumah sakit mengamputasi lengannya.
Ketua Peradi SAI Purwokerto, Djoko Susanto yang mendapat aduan tersebut mengatakan akan melakukan upaya advokasi untuk minta pertanggung jawaban rumah sakit. Sebab, sejak awal keluhannya sakit perut namun mengakibatkan tangannya diamputasi. Pihaknya juga akan melaporkan ke presiden melalui menteri kesehatan.
Dirut RS Siaga Medika Banyumas, dr Panji Anggara membenarkan bahwa Ari Santoso merupakan pasien rumah sakit Siaga Medika Banyumas. Namun, terkait dengan hal tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan dokter yang memberikan layanan pasien.
“Untuk detailnya kami minta waktu untuk koordinasi dulu dengan dokter yang melayani. Detailnya saya harus menanyakan dulu,” katanya kepada wartawan. (pj-)