PURWOKERTO-Pemkab Banyumas menyiapkan sekitar 5 ribu vaksin masuk kategori lanjut usia (lansia). Namun untuk kepastian lansia kategori apa yang bakal mendapat vaksin gratis jenis Sinopac ini, dinas kesehatan dan tim ahli Covid-19 merumuskan.
“Datanya sudah ada, namun ini mau diprioritaskan yang mana, masih kita kaji dulu apakah lansia sehat atau yang masuk kormorbid. Ini kemarin kita dapat tambahan 5.000 (stok cadangan). Ini kemungkinan akan dialokasikan ke situ,” kata Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Banyumas, Sadiyanto, usai rakor terkait evaluasi penanganan Covid-19, di ruang Djoko Kaiman Pendapa Sipanji Purwokerto,” Rabu (3/3).
(Baca Juga : Bupati Banyumas Berpesan Kita Semua Jaga Lansia Komorbid )
Vaksin ini, kata dia, bakal dialokasikan ke 40 puskesmas. Jika dialokasikan ke masing-masing hanya terbagi 125 per puskesmas. Padahal di satu puskesmas ada yang sampai 1.000 yang bakal divaksin.
“Sesuai petunjuk terbaru dari pusat, lansia sudah bisa divaksin dengan Sinopac. Nanti kita koordinasikan dengan tim teknis vaksin, apakah mau dialokasikan ke lansia sehat atau kormorbid,” katanya.
Sadiyanto mengatakan, karena jumlahnya terbatas, sesuai pesan bupati, pembagian ke puskesmas-puskemas diminta proporsional sesuai zona. Jumlah lansia di Banyumas sendiri mencapai 169 ribu orang.
“Karena jumlah vaksin terbatas, ikalau acak kan eman-eman. Ini akan kita petakan sedemikian rupa. Yang penting resikonya kecil tapi manfaatnya untuk mencegah agar lansia itu aman tidak terpapar dari Covid-19,” terangnya.
(Baca Juga : Wartawan Decuplik Vaksin Covid-19 )
Menurutnya, posisi vaksin tersebut sudah berada di Banyumas, didistribusikan ke puskesmas-puskesmas. Untuk pelaksanaan, lanjut dia, dijadwalkan mulai minggu depan. Modelnya disesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Jika hasil analisa lansia yang bakal divaksin bisa menimbulkan efek samping, maka pelaksanaan di fasilitas kesehatan. Hal ini dipilih untuk mempertimbangkan reesiko. Untuk sisi praktisnya, katanya, memang lebih mudah dilakukan di balai desa setempat.
“Kalau hanya 125 vaksin, maksimal bisa dilaksanakan dua hari, tapi tidak harus serentak hari itu, yang penting dilayani dan tidak boleh ditunda kelamaan. Maksimal dimulai Selasa depan,” ujarnya. Sebelum pelaksanaan vaksin lansia, terang dia, ini akan dimulai dulu dari rapid antigen lansia. Jumlah sasarannya r 10.000.
“Prolanis-prolanis yang beresiko kita rapid lebih dulu. Kalau hasilnya reaktif dilanjutkan dengan swab PCR,” tandas dia. (aw-3)