BANJARNEGARA – Disintegrasi menjadi ancaman yang harus dihadapi Bangsa Indonesia. Sampai kini, masih banyak kelompok yang menginginkan perpecahan bangsa.
Demikian disampaikan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Daerah Jateng Brigjend TNI Sondi Siswanto saat kunjungannya di Banjarnegara, Selasa (7/1). Ia membeberkan masih banyaknya kelompok yang menginginkan perpecahan bangsa, antara lain dari kelompok radikal, intoleran, dan teroris.
“Saat ini ada 127 napi teroris dan 226 eks napiter,” katanya.
Menurutnya, pengungkapan kasus terorisme adalah berkat kemitraan masyarakat dan kesigapan aparat. Salah satu tugas intelejen yakni mengumpulkan semua data dan informasi di suatu daerah. Kemudian data itu akan menjadi masukan bagi pimpinan daerah bahkan masukan untuk presiden.
“Akan tetapi mengumpul data bukan hanya tugas dari intelijen dan pemerintah saja, masyarakat pun harus ikut ambil bagian karena yang tahu keadaan daerahnya adalah masyarakat daerah itu sendiri,” jelasnya.
Sondi juga mengapresiasi situasi di Jawa Tengah yang aman terkendali dan kondusif. Hal ini tak lepas dari kemitraan BIN dengan pemerintah, LSM, Ormas keagamaan dan kepemudaan.
“Alhamdulillah, ini karena kita bersinergi dan mengaktifkan seluruh ormas,” terangnya.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono berharap agar kemitraan pemerintah daerah dengan BIN terus ditingkatkan. Ia juga meminta pejabat yang hadir untuk menjadi pionir dalam penyampaian informasi dari masyarakat untuk menjaga stablitas Banjarnegara. (K36)