PURWOKERTO – Dominasi bibit-bibit atlet bulutangkis Banyumas di ajang Audisi Beasiswa Umum PB Djarum belum terpatahkan. Sebanyak tujuh pemain asal daerah itu berhasil mendapat super tiket untuk maju ke babal Audisi Final di Kudus, November.
Jumlah peserta yang mendapat super tiket dalam seleksi itu total 26 anak. Audisi itu digelar di kompleks GOR Satria, Purwokerto, 8-10 September lalu, diikuti 911 peserta. Dari jumlah itu, 204 anak berhasil lolos tahap pertama yakni skrining, siwanya gugur.
Super tiket itu terdiri atas dua katagori, yakni berdasar hasil turnamen dan berdasar penilaian kemampuan dan bakat oleh tim pemandu. Super tiket berdasar turnamen untuk kelompok usia bawah 11 tahun (U-11) putri dua anak, putra empat anak. Berdasar penilaian U-11 putri empat anak, putra lima, U-13 putri dua anak, putra tiga anak.
Tujuh anak Banyumas yang mendapat super tiket terdiri atas hasil turnamen dua anak dan pilihan lima anak. Daerah tetangga juga mengalami kemajuan. Peserta dari Cilacap lolos satu, Purbalingga satu dan Banjarnegara satu.
Peserta dari Banyumas yang lolos lewat turnamen Zikri Annail Praditya (U-11 pa), Akmal Zaidan Pamuji (U-13 pa), adapun dari Banjarnegara Ariel Abraham Arifianto (U-11 pa). Di U-11 putri, atlet Purbalingga yang lolos Afizzah Rahmadhani,
Lolos lewat penilaian U-11 putri Hanun Nisrina Ismat (Cilacap), Hasna Farras Azzah (Banyumas), U-13 putri Sasi Kirana (Banyumas), U-133 putra Aswin Bhagaskara Yusharma (Banyumas), U-11 putra Raditya Danish Rahardian (Banyumas), U-13 putra Farrel Devia Abhirama (Banyumas).
Pelatih PB Kopama Cilacap Henri mengatakan, gembira atlet binaanya Hanun Nisrina mendapat super tiket. Diakui dalam persaingan, atletnya kalah karena jumlah latihan lebih sedikit. ”Anak-anak kami latihan sehari sekali, anak Purwokerto dua kali sehari.”
Ketua Harian Pengkab PBSI Banyumas Taufik Wijatmiko mengatakan tahun ini tujuh anak yang lolos terhitung banyak. Sebelumnya pernah enam, lima, delapan anak juga pernah. Itu membuktikan pembinaan bibit-bibit pemain bulutangkis di Banyumas, yang dilakukan klub-klub berjalan baik, benar dan terarah.
Akhir September ini sampai awal Oktober juga akan digelar kejuaraan lagi di GOR Satria, dengan nama Yuzu Izotonik Open, berskala nasional. ”Even ini memang hanya kelompok usia tertentu.” (bd-60).