PURWOKERTO – Guna mendorong kemandirian ekonomi perempuan atau wanita di Kabupaten Banyumas, Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Banyumas mengadakan pelatihan Batik Ciprat bagi 32 organisasi wanita se-Kabupaten Banyumas, Selasa (26/10) di Gedung Gurinda Sarwa Mandala.
Pelatihan Batik Ciprat ini di lakukan dengan tujuan membangkitkan kembali semangat keanggotan GOW dan perempuan Banyumas untuk berkarya dan berinovasi kembali menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
Ketua GOW Kabupaten Banyumas, Hj Winarni mengatakan, pelatihan ini di lakukan atas dasar pengamatan GOW terhadap peran perempuan.
Selain mendampingi suami, GOW ingin ikut membantu anggota dan perempuan di Banyumas untuk meningkatkan perekonomian secara mandiri. Caranya dengan menghasilkan produk-produk yang dapat di jual belikan.
Baca Juga : Hindari Kerumunan, Perajin Batik Mencanting di Rumah
Kegiatan pelatihan ini sebagai awal pengenalan ekonomi mandiri bagi perempuan di Banyumas untuk kemudian menyebarluaskan kepada perempuan dan 32 organisasi lainnya. Selain itu, GOW ingin memfasilitasi pemasaran hasil produksi para anggota, perempuan dan 32 organisasi di Banyumas.
”Pelatihan ini nantinya bisa di kembangkan di organisasi masing-masing, serta bisa membuat produk-produk yang akan bisa di pasarkan melalui organisasi wanita,” terangnya.
Kegiatan organisasi wanita tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memeroleh bantuan alat-alat pelatihan dan produksi dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Banyumas.
Misalnya alat batik dan alat-alat yang di butuhkan untuk memaksimalkan pemanfaatan pelatihan, sehingga tidak perlu mengeluarkan modal atau uang sepeserpun dalam membuat produk kerajinan.
Menjemput Bola
Ia menuturkan, pelatihan ini ibarat menjemput bola bagi para ibu-ibu di desa-desa yang masih membutuhkan kemandirian ekonomi. ”Di sini, kita yang menjemput mereka, sehingga kita cukup memberikan pelatihan dan memberikan semua kebutuhan mereka,” ujarnya.
Baca Juga : Tamansari Akan Angkat Lokalitas ke Batik
Pihaknya memberikan modal kepada ibu-ibu untuk dapat membantu meningkatkan ekonomi mereka tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Bahkan justru mereka yang mendapatkan uang.
Hj Winarni menambahkan, kegiatan pelatihan sering di lakukan saat momen tertentu. Seperti Hari Ibu, Hari Kartini, Hari Ulang Tahun GOW dan lain sebagainya. Namun khusus masyarakat dan perempuan di luar internal, keanggotan GOW rutin di lakukan setiap 3 bulan sekali.
”Kalau kami bukan berapa tahun sekali. Kami bisa melakukan pelatihan ini setiap ada momen yang tepat. Dalam setahun bisa sampai 4-5 kali. Tapi khusus untuk kegiatan masyarakat di lakukan 3 bulan sekali,” ujarnya.
Pemerintah pun memberikan dukungan yang besar terhadap gerakan organisasi wanita dan juga kegiatan pelatihan ini, khususnya untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan konsumsi makanan, tempat gedung dan alat-alat kebutuhan pelatihan. Sehingga gerakan organisasi wanita mengupayakan tidak pernah menarik uang sepeserpun dari anggotanya.
Sementara itu, kegiatan pelatihan batik ciprat di awali dengan sambutan dari Ketua GOW dan ketua panitia pelatihan. Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pemilik dari usaha Batik Ciprat, yaitu Sumi.
Baca Juga : Banyumas Wera Usung Tema Kreasi Batik
Kegiatan berlanjut dengan mempraktekkan cara-cara membuat batik ciprat dengan menggunakan kain pantai dari rayon berwarna putih dan pewarna sintetis serta sikat gigi sebagai alat untuk mencipratkan pewarna sintetis ke kain.(mg01-7)