PURWOKERTO – Kalangan dosen dan warga Universitas Muhammadiyah (UMP) dilarang bepergian ke negara Cina, negara awal munculnya virus korona maupun sejumlah negara yang berdekatan, seperti Taiwan dan Hongkong. Larangan ini terkait kegiatan dosen yang melakukan studi lanjut kuliah maupun mengikuti kegiatan konferensi ilmiah.
“Kegiatan keluar negeri kita perketat dan batasi. Bahkan ada yang ditunda untuk dosen dan civitas akademika UMP yang bepergian ke negara awal penyebaran virus korona kita tunda. Mereka yang tetap bepergian juga disyaratkan untuk lolos kesehatannya,” kata Wakil Rektor I UMP, Jebul Suroso, saat terlibat kampanye pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan kampus tersebut, Kamis (5/3).
Menurut dia, ada satu dosen UMPdengan fasilitas beasiswa, namun sedang berada di Indonesia yang ditunda keberangkatannya. Dosen tersebut baru boleh berangkat setelah negara tersebut sudah dinyatakan bebas atau aman dari virus korona.
Dalam kampanye pencegahan itu, pihak UMP yang melibatkan sejumlah mahasiswa dari beberapa fakultas, khususnya Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan memberikan pelayanan kesehatan gratis seperti pengukuran tensi darah dan suhu tubuh, kemudian memperagakan tata cara cuci tangan dan pembagian masker secara gratis.
Minta Ditunda
Menurutnya, kunjungan keluar negeri tetap bisa dilakukan. Namun dengan syarat tidak ke negara yang awal munculnya virus korona maupun negara yang berdekatan. Jika kegiatan luar negeri sudah terjadwal untuk studi lanjut dan harus presentasi, maka minta ditunda.
“Jika yang sudah terjadwal dan tidak bisa ditunda, maka kita persyaratkan cek kesehatan. Mereka harus sehat secara psikis, yakni tidak boleh cemas, dan tidak demam atau panas, kondisi fisiknya bagus dan sebelumnya tidak terindikasi sakit,” katanya.
Karena Banyumas sudah ada yang kena, dan itu juga datangnya dari luar negeri, maka pihaknya mengambil peran serta untuk terus mengencarkan kampanye pecegahan ke masyarakat luas.
Dalam menghadapi virus korona, dia menyarankan, masyarakat harus tenang dan jujur. Jika ada warag masyarakat yang pernah kontak dengan komunitas yang terindikasi terkena virus tersebut.
“Setelah kita jujur, lalu mau periksa kesehatan sehingga secara otomatis mereka yang membawa virus tidak langsung menularkan ke yang lain,” sarannya.(G22-60)