BANYUMAS – Pegiat buruh migran di Kabupaten Banyumas mendorong DPRD untuk lebih maksimal memperjuangkan dan mengatasi permasalahan yang dialami pekerja migran di luar negeri.
Terutama untuk pekerja wanita yang berangkat secara ilegal atau legal. Namun mendapat perlakukan tidak adil oleh majikan dan perusahaan penyalur tenaga kerja.
Pandangan tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Seruni (organisasi wanita eks buruh migran), Lili Purwani, saat berdialong dengan sejumlah anggota DPRD Banyumas dari Dapil 2 dan KPU Banyumas, di Sekretariat Seruni, Desa Datar, Kecamatan Sumbang.
“Ada pekerja migran yang tertipu, sudah kehilangan uang dan masih kesulitan mengambil dokumen identitas yang tertahan di PJTKI tersebut,” ungkap Lili, kemarin.
Roadshow KPU
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian penutup roadshow Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Banyumas. Anggota DPRD yang dihadirkan, yakni Budhi Setiawan, Ito Anjarini, Iwan Supriyanto, dan Irwan Budi Santosa.
Lili mengatakan, wakil rakyat diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah ini dan menindak tegas oknum atau PJTKI tersebut.
Selain itu, pihaknya juga membutuhkan pendampingan serta pemberdayaan agar pekerja migran yang mayoritas perempuan dapat berkarya di daerahnya sendiri dan tidak berharap untuk kembali bekerja di luar negeri.
Budhi Setiawan yang juga Ketua DPRD Banyumas, mengatakan, pihak Seruni diminta membuat proposal yang akan dijadikan masukan untuk penyusunan program ke depan anggota Dewan.
Terkait untuk pendampingan dan pengawalan permasalahan yang dialami pekerja migran di Banyumas, katanya, sepanjang ada pengaduan yang masuk pasti ditindaklanjuti. Dukungan kebijakan atau regulasi untuk perlindungan buruh
migran juga terus diupayakan.
“Prouk-produk yang sudah dibuat oleh tementemen Seruni butuh pendampingan, supaya hasil dan pemasarannya lebih maksimal. Nanti kita komunikasi dengan dinas terkait,” katanya.
Ketua KPU Banyumas Imam Arif Setiadi mengatakan, selaku penyelenggara pemilu,
pihaknya berharap model mempertemukan antara pemilih dengan wakil rakyat yang terpilih akan terus berlanjut.
“Ini ruang yang kami fasilitasi supaya pemilih dapat berkomunikasi secara langsung dengan wakil rakyat terpilih, menyampaikan aspirasi bahkan
menagih janji-janji yang dilontarkan pada saat kampanye dulu,” katanya. (G22-37)