BANYUMAS – Suarabanyumas.Com – Ratusan driver ojek online (ojol) dari wilayah Banyumas Raya direncanakan akan kembali turun ke jalan pada 20 Mei 2025, sebagai bagian dari aksi serentak nasional yang digelar ribuan driver ojol di seluruh Indonesia.
Aksi ini akan dipusatkan di Alun-alun Purwokerto, dengan membawa sederet tuntutan terhadap kebijakan yang dinilai merugikan para pengemudi.
Dalam aksinya nanti, para driver akan menyuarakan empat tuntutan utama, yakni:
1. Kenaikan tarif layanan penumpang roda dua (R2),
2. Regulasi jelas untuk layanan makanan dan barang (R2),
3. Ketentuan tarif bersih bagi armada sewa khusus (ASK) roda empat (R4), dan
4. Kehadiran Undang-Undang Transportasi Online yang mengakomodasi baik roda dua maupun roda empat.
Koordinator Aksi, Arbi Rusmana, mengatakan bahwa para driver menuntut kenaikan tarif layanan untuk menyesuaikan dengan biaya operasional yang terus meningkat, seperti harga bahan bakar dan perawatan kendaraan.
“Mereka berharap aksi serentak ini dapat menjadi titik balik dalam memperjuangkan hak mereka agar dapat bekerja dengan lebih layak dan sejahtera,” ujar Arbi, Rabu (14/5/2025).
Tak hanya itu, Setiaji Heroestianto, penanggung jawab aksi ojol roda dua yang dikenal dengan nama Ki Aji Langlang Jagad, menyampaikan ada sejumlah tuntutan tambahan yang tak kalah penting. Di antaranya:
Penghapusan sistem slot, Penghapusan sistem Beta, dan Penolakan terhadap fitur hemat berlangganan atau berbayar.
Menurutnya, sistem langganan hemat yang diterapkan platform justru merugikan driver, karena menurunkan pendapatan harian serta menciptakan persaingan yang tidak sehat antar platform.
“Tarif dasar saat ini masih menggunakan patokan tahun 2022, padahal sudah tiga kali terjadi kenaikan UMK. Kenapa tarif masih belum juga disesuaikan? Ini yang kami perjuangkan,” tegasnya.
Aksi yang digelar bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini diharapkan menjadi momen penting untuk mengetuk perhatian pemerintah dan penyedia platform transportasi online, agar lebih berpihak kepada kesejahteraan para pengemudi yang selama ini menjadi tulang punggung layanan transportasi digital.
Diskusi tentang artikel