PURWOKERTO – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas menyiapkan empat hal sebagai kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie, dalam nota dinas yang disampaikan Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Banyumas Taryono, menjelaskan, kesiapan Dishub Banyumas meliputi empat hal, antara lain tim/personel, sarana evakuasi korban bencana dan sarana perbaikan kerusakan infrastruktur, prasarana/fasilitas perlengkapan jalan. Selain itu juga disediakan media penyebarluasan informasi potensi bencana kepada masyarakat.
Adapun mengenai personel, dijelaskan Dishub Banyumas secara keseluruhan menyiapkan 71 personel. Dikatakan para personel itu dibagi kedalam satuan pengendalian operasional sebanyak 30 orang, unit perbaikan penerangan jalan umum 17 orang, unit perbaikan APILL dan rambu lalu lintas tujuh orang, unit manajemen lalu lintas tujuh orang, unit angkutan lima orang, unit audit keselamatan lima orang.
“Kesiapan sarana untuk evakuasi korban bencana dan sarana perbaikan kerusakan infrastruktur antara lain berupa sarana evakuasi empat unit bus, sarana angkutan perbaikan kerusakan infrastruktur berupa tiga unit mobil tangga/crane,” jelasnya, Rabu (8/1).
Selain itu, lanjutnya Dishub juga menyiapkan prasarana atau fasilitas perlengkapan jalan antara lain barikade, kerucut lalu lintas, water barrier, papan berita jalan, dan rambu lalu lintas portabel. Mengenai media penyebarluasan informasi potensi bencana antara lain melalui ATCS, media sosial, dan perangkat handy talky (HT).
Fenomena MJO
Sebagaimana diberitakan, kondisi hujan yang kerap disertai petir, dan angin kencang belakangan kerap terjadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, kondisi itu dipengaruhi oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).
Kepala BMKG Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo, melalui Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan, ragam informasi prakiraan cuaca di wilayah Jawa Tengah untuk beberapa hari ke depan akan dipenuhi informasi kejadian hujan.
Hal tersebut dipicu adanya fenomena MJO yang memperkuat angin Monsun Asia ketika berkonfluens (pola pertemuan angin lapisan atas) dengan angin dari daerah selatan, pola ini terbentuk memanjang di sekitar Pulau Jawa dan membentuk pola siklonik (pusat tekanan rendah) di sekitar Benua Australia.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, pada tanggal 5 sampai dengan 10 Januari, curah hujan juga diprakirakan intensitasnya meningkat. Maka dari itu, ia mengimbau agar seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan. (K17-20)