BANYUMAS – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Banyumas meluncurkan Buku Sejarah Pengawas Pemilu di Banyumas sejak tahun 2004 sampai periode sekarang, Jumat (12/08/2022).
Kegiatan ini di laksanakan secara daring dan luring dengan mengundang forkompimda, organisasi kepemudaan, para mantan panwas, bawaslu kab/kota se Jawa Tengah dan media massa.
Buku yang berisikan sejarah penyelenggaraan pemilihan umum dan kiprah pengawas pemilu di Kabupaten Banyumas ini di launching dan di bedah dengan menghadirkan Ketua Panwaslu Kabupaten Banyumas Periode 2004, Ahmad Rofik dan pengamat politik sekaligus akademisi FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Ahmad Sabiq.
.Baca Juga : begini-bila-bapak-bapak-lomba-masak-nasgor-seru-lho
Ketua Bawaslu Banyumas, Miftahudin mengatakan, buku ini merupakan wujud kepedulian lembaganya terhadap kerja-kerja dan dedikasi pengawas pemilihan umum dalam mengawal demokrasi.
“Buku ini mencakup kegiatan pengawasan dari Pemilu 2004 sampai Pemilu 2019,” jelas Miftah.
Menurutnya; perjalanan pengawas pemilu mengawal demokrasi menjadi penting untuk di tulis dan di dokumentasikan, mengingat setiap periodenya mengalami dinamika yang berbeda-beda. Dari regulasi, tingkat kesulitan, tantangan dan situasi politk yang berbeda.
“Harapannya, buku ini menjadi bahan evaluasi dan refleksi bagi pengawas pemilu di masa yang akan datang,” ungkapnya.
“Buku ini kita susun sendiri dengan pembagian tim kerja. Kita mulai sejak Januari selesai sampai cetak Juli atau enam bulan kita kerjakan. Ini program dari Bawaslu Provinsi dan Banyumas adalah yang keenam yang sudah melaunching,” terang dia.
Koordinator Divisi Humas Bawaslu Banyumas, Asep Henry Habibulloh menyebutkan, peluncuran buku ini juga sebagai ajang silaturahmi antara bawaslu dengan anggota pengawas pemilihan umum periode sebelumnya.
Asep juga mengatakan, buku Sejarah Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Banyumas ini merupakan dokumentasi agar sejarah pengawas pemilu di Kabupaten Banyumas tidak hilang dan terlupakan.
Baca Juga : pengurus-fkdm-dikukuhkan-apa-perannya
Harapannya, buku ini menjadi bahan edukasi, bahan bacaan bagi semua pihak dan menjadi bahan bagi pegiat pemilihan umum untuk mengembangkan dan memajukan demokasi di Indonesia.
Peluncuran Buku Sejarah Bawaslu Banyumas sebagai kado terindah ulang tahun Bawaslu Banyumas yang ke-4,” ungkapnya. (aw-7)