PURWOKERTO-Enam inovator meraih penghargaan kreanova atau kreativitas dan inovasi tahun 2020 tingkat Kabupaten Banyumas. Lima di antaranya, berhak untuk maju ke tingkat provinsi mewakili daerah ini.
Pengumuman penghargaan kreanova ini dilaksanakan tanggal 11 Desember lalu bersamaan kegiatan webinar ‘HKI Start-Up’ yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang).
Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappedalitbang, Jakarta Tisam mengatakan, enam inovator itu terbagi, tiga pemenang kategori lomba aplikasi, dan tiga lagi kategori teknologi tepat guna.
Kategori aplikasi, juara pertama, yakni tim SHE (Widyatmoko, Yogi Sasongko dan Princes Iqlima Kafila) dengan judul Sihebat S.H.E. Juara dua, Nur Arifin Akbar dengan judul Contractless Vital Monitoring. Juara ketiga, yakni Trias Bratakusuma dengan judul inovasi Bolasoft (aplikasi manajemen SSB dan kompetisi sepakbola muda).
Untuk kaegori teknologi tepat guna, lanjut Jakarta, juara pertama Jamaludin Ramhlan dengan judul inovasi Pengolahan Air Limbah Menjadi Air Minum. Juara kedua, Teguh Suharyanto dengan judul inovasi Sampah Padat Karya. Dan juara ketiga Teguh Waluyo, dengan judul inovasi Pot Madu Buatan.
“Pemenang selain mendapatkan trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Masing-masing kategori, juara pertama Rp 5 juta, kedua Rp 4,5 juta dan ketiga Rp 4 juta. Lima di antaranya nanti akan diseleksi lagi, diambil lima untuk maju ke tingkat provinsi,” katanya, Sabtu (12/12).
Tahapan Penjurian
Sebelum pengumuman pemenang, kata dia, panitia menyelesaikan tahap penjurian pada 5 Desember. Hasilnya diumumkan tanggal 11 Desember. Dari dua kategori, ada 22 nominator yang berharap maju tahap penilaian akhir oleh tim juri. Yakni 10 nominator untuk kategori aplikasi, dan 12 untuk kategori teknologi tepat guna. Sedangkan total peserta pada ajang krenova tahun 2020 ini sebanyak 64 peserta.
(Baca Juga : Elwasi, Pemenang Utama dan Favorit Krenova Jateng )
“Untuk menyeleksi dari enam menjadi lima, nanti dibuatkan kegiatan lagi, tapi yang memiliki nilai manfaat. Karena sebelumnya kan bentuknya lomba. Karena untuk lolos ke provinsi, karya pemenang ini harus bisa diaplikasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappedalitbang Purwadi Santoso saat webinar dan penyerahan penghargaan berpesan, saat ini harus ada perubahan paradigma lama, bahwa inovasi semata-mata untuk perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) saja. Namun, inovasi harus bisa diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat atau bisa mendukung pembangunan daerah.
“Inovasi bukan hanya untuk ilmu pengetahuan, tapi harus bisa menjadi dasar dan mendukung bagi pembangunan daerah,” pesannya.
Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Setda ini berharap, mereka yang belum menang untuk terus berinovasi. Bagi yang memang diminta tidak berpuas diri dan selalu meningkatkan kemampuan berinovasinya. (aw-3)