PURWOKERTO-Enam titik perbatasan Kabupaten Banyumas menjadi lokasi penyekatan antisipasi kendaraan luar daerah yang masuk atau keluar Banyumas pada pelaksanaan Jateng di Rumah Saja, Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).
Di hari pertama kemarin, mobilitas warga terbilang menurun dan wilayah Banyumas terbilang lengang. Mobilitas warga yang keluar rumah lebih sedikit jika dibandingkan hari sebelumnya. Bahkan warga pendatang dari luar daerah yang mau masuk di Banyumas di perbatasan juga menurun.
Di dalam Kota Purwokerto dan sejumlah kota kecamatan, kondisinya jalanan juga relatif sepi. Pelaku usaha kebanyakan menaaati himbauan pihak provinsi dan pemkab setempat.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, mobilitas warga keluar rumah bisa ditekan karena pihaknya melakukan patroli keliling dan menambah titik lokasi penyekatan perjalanan di pintu masuk perbatasan kabupaten tetangga.
“Ada enam titik penyekatan di perbatasan yang berlaku 2×24 jam dijaga tim gabungan.Dari laporan yang masuk dan saya pantau, efektif. Yang tidak bisa membawa hasil rapid tes anrigen dan surat keterangan lain, langsung diminta putar balik,” katanya saat memantau di perbatasan Banyumas-Purbalingga, di Desa Silado Kecamatan Sumbang.
Enam titik di perbatasan, selain di jalur Padamara, menurut Kepala Dinas Perhubungan, Agus Nur Hadie, yakni di wilayah Somagede perbatasan dengan Banjarnegara, jembatan timbang Ajibarang, Desa Jompo Kecamatan Sokaraja, perbatasan Purbalingga. Kemudian di Wangon-Lumbir, perbatasan dengan Cilacap dan di Tambak, perbatasan dengan Kebumen.
“Banyak yang memilih putar balik kalau tidak bisa nunjukkan surat hasil negatif rapid antigen dan keterangan lain seperti surat tugas atau jalan,” kata Agus.
Pusat Perbelanjaan Tutup
Dari pantauan, di Kota Purwokerto, khususnya di pusat-pusat perekonomian dan keramain, mayoritas pertokoan, mal, pusat perbelanjaan, toko modern banyak yang memilih tutup. Beberapa kios dan toko masih buka. Alasannya, karena tokonya untik langganan dan biasanya akhir pekan pengunjung banyak yang datang.
Dua jalur utama kota, Jl Jenderal Soedirman dan Jalan Gatot Subroto juga relatif lengan. Keramaian lebih banyak terlohat di dua pasar utama Purwokerto. Yakni Pasar Wage dan Pasar Manis, yang sejak awal ada gerakan dua hari Jateng di Rumah Saja, diberi kelonggaran untuk buka.
“Yang penting kita terapkan protokol kesehatan dan pembeli sampai siang ini belum banyak,” tutur Wendy, salah satu pengelola roko seluler di pertokoan timur PJKA Purwokerto.
Pramu, warga Perumahan Grand safira City Purwokerto mengisi waktu di rumah saja dengan mengajak anaknya mancing di kolam ikan komplek perumahan bersama warga yang lain.
“Di rumah saja bukan terus berdian diri di dalam rumah. Yang penting masih berada di lingkungan rumah. Kalau saya malah senang, jadi banyak waktu untuk kumpul sama keluarga,” kata pegawai kantor pajak KPP Purwokerto ini.(aw-3)
Diskusi tentang artikel