BANYUMAS – Ketua Tim Penggerak PKK Banyumas, Erna Sulistyawati Husein mendukung dan ikut mendorong para petani terutama ibu-ibu rumah tangga terlibat langsung dalam budidaya buah melon.
Pasalnya, lahan pertanian di Banyumas di sejumlah wilayah sangat cocok untuk pengembangan budidaya buah ini. Hasil panenan juga cukup menjanjikan.
“Hasil panen perdana di lahan sekitar 500 ubin, hasilnya bisa sampai 2,5 ton sendiri. Jika ini dikembangkan di banyak lahan bisa memberikan pendapatan lebih untuk petani dan keluarganya,” kata Erna, saat panen perdana di Desa Karangcegak Kecamatan Sumbang, Kamis (29/7) lalu.
Petani Binaan
Panen buah melon tersebut dilahan petani yang menjadi binaan dan mitra dari Koperasi Mitra Niaga Syariah, di lahan seluas 500 ubin. Panen melon dihadiri Kepala BPBD Titik Puji Astuti, perwakilan dari Dinas Pertanian dan Camat Sumbang Purjito.
Saat tiba di lokasi, Erna bersama kepala BPBD dan Camat Sumbang langsung mengelilingi kebun melon milik petani, binaan dari Koperasi Mitra Niaga Syariah.
Bunda Rumah Tangga Siaga Bencana (Bu-Erna) ini sangat kagum dan bangga dengan hasil penan dari para petani di Desa Karangcegak dan sekitarnya. Pihaknya akan berusaha mendorong pihak pemerintah untuk memberikan stimulan-stimulan dan bantuan lain yang bisa memperkuat pengembangan jenis buah tersebut, tidak hanya dibudidaykan lebih luas di wilayah lain.
Setelah memanen beberapa buah, Erna terlihat kagum dan sempat tmengelilingi kebun seluas 100 ubin itu. Istri Bupati Banyumas ini mengatakan, masyarakat Karangcegak, saat pandemi Covid-19 masih bisa tetap produktif, khusunya di bidang pertanian, sehingga hari ini dirinya bersama petani dan koperasi bisa memanen melon.
“Ini merupakan inovasi baru bagi masyarakat Karangcegak, saya melihat dibeberapa tempat melon tidak sebesar ini,” katanya.
Hal ini dikarenakan petani melon ini sudah menggunakan teknologi untuk belajar maupun membeli bibit. Terobosan ini dianggap sebagai langkah besar bagi pembangunan pertanian di Banyumas.
“Kendati proses masih manual tapi untuk perluasan ke depan akan menggunakan alat karena menghemat biaya tenaga kerja dan biaya produksi lainnya,” nilainya bangga. (G22-)