PURWOKERTO – Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto menggelar First Virtual Fraternal Meeting dengan IKIP PGRI Pontianak, Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS) Malaysia, Universiti Malaysia Terengganu (UMT) Malaysia, dan Universiti Malaysia Sabah (UMS) Malaysia. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkuat persaudaraan internasional.
Acara yang digelar melalui Zoom Cloud Meeting ini berjalan lancar mulai pukul 09.00 WIB atau 10.00 Waktu Malaysia, Sabtu (21/11).
Dekan Fakultas Dakwah Prof Dr Abdul Basit MAg mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturrahmi antar Perguruan Tinggi dan mahasiswa. Selain itu juga meningkatkan wawasan mahasiswa tentang Perguruan Tinggi di luar negeri.
“Kami juga belajar memahami pelaksanaan cyber counseling di masing-masing Perguruan Tinggi. Ini juga menjadi bagian dari kegiatan Student Exchange antar Perguruan Tinggi Indonesia dan Malaysia,” jelasnya.
(Baca Juga: Mahasiswa IAIN Purwokerto Pemakalah Terbaik di Malaysia)
First Virtual Fraternal Meeting ini dihadiri oleh para petinggi perguruan tinggi. Universiti Malaysia Sabah dihadiri oleh Dr Norzihan Ayub dan Dr Norafifah Bali, dari Universiti Malaysia Serawak ada Dr Muhammad Sophian dan Dr Ederis Aden. Sementara delegasi dari Universiti Malaysia Trengganu adalah Encik Mohd Radhi bin Abu Salim serta peserta perwakilan mahasiswa dari universitas tersebut.
Penggagas Fraternal Meeting dari UNIMAS Malaysia, Dr Muhammad Sophian mengatakan, acara ini sebagai titik awal terbentuknya hubungan persaudaraan internasional dalam ruang lingkup ilmu konseling dan psikologi. Hubungan persaudaraan internasional ini dinamakan Sembagi Arutala Team TEAM atau disingkat sebagai SMART.
Manifestasi
Sembagi Arutala diambil dari bahasa Sansekerta yang berarti bulan purnama, yang merupakan manifestasi dari cita-cita dari tim ini yang diharapkan anggotanya dapat menjadi penerang bagi sesamanya. Bahasa ini dipilih karena digunakan pada nusantara pada masa lalu. Bahasa ini dinilai mampu menyatukan negara-negara nusantara dengan satu bahasa.
“Untuk saat ini yang telah bergabung dengan SMART berjumlah 5 tim perwakilan dari universitas di tersebut atas dan kedepannya akan ditambah lagi beberapa universitas dari Brunei Darusalam dan Singapura,” kata Sophian.
Menurutnya, pertemuan ini merupakan inisiasi awal agar mahasiswa menambah wawasan di bidang konseling di Malaysia dan Indonesia. Selanjutnya kedua belah pihak membuat satu program regular.
“Misalnya dua bulan sekali, dengan kegiatan yang ringan dulu, bedah buku atau mempresentasikan hasil penelitian tentang konseling dari perwakilan masing-masing universitas,” tambahnya.
Pada acara ini masing masing tim memperkenalkan diri dan universitasnya, menceritakan tentang pengalaman dan daerah masing-masing. Acara ini dikemas semi formal dan membaur, sehingga terasa akrab, kekeluargaan dan menyenangkan. (gdw-2)