PURWOKERTO – Hujan lebat yang belakangan kerap turun salah satunya dipicu oleh fenomena Madden Julian Oscillation (MJO). Fenomena itu diprediksi akan berlangsung sampai 14 Januari.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan, MJO merupakan gangguan tropis yang merambat ke arah timur sepanjang daerah tropis, dengan siklus 30 hari sampai dengan 60 hari. Fenomena MJO memberi dampak terhadap pola hujan di wilayah tropis dan sekitarnya.
“Bila dilihat secara umum, saat ini sering terjadi hujan lebat terutama di Cilacap Barat, dan di wilayah Banyumas , sudah barang tentu (MJO) akan menambah jumlah curah hujan,” jelasnya.
Namun demikian, kondisi tersebut masih dapat berubah. “Kondisi masih bisa berubah, dan akan diperbarui,” ujarnya.
Terkait kondisi tersebut, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas Ariono Poerwanto terus mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan, dan kesiapsiagaan.
“Selalu waspada dan siaga terhadap lingkungan sekitar,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, guna mendukung kesiapsiagaan bencana, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas menyiapkan empat hal.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie, dalam nota dinas yang disampaikan Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Banyumas Taryono menjelaskan, kesiapan Dishub Banyumas meliputi empat hal.
Antara lain tim/personel, sarana evakuasi korban bencana dan sarana perbaikan kerusakan infrastruktur, prasarana/fasilitas perlengkapan jalan, dan media penyebarluasan informasi potensi bencana kepada masyarakat.
Dishub Banyumas secara keseluruhan menyiapkan 71 personel, yang dibagi satuan pengendalian operasional sebanyak 30 orang, unit perbaikan penerangan jalan umum 17 orang, unit perbaikan APILL dan rambu lalu lintas tujuh orang, unit manajemen lalu lintas tujuh orang, unit angkutan lima orang, unit audit keselamatan lima orang.(K17-60)